Hey there!

I'm Natasha, the author of this blog. I'm also a psychology student who is working hard to be a novelist. I like thinking deeply mainly about life. I'm not a wise person, I'm simply just a girl who wants inspire the world through my writing.

Hope you enjoy every single of my posts.

Lots of love!
Natasha

PS : Feel free to comment on my posts, I will definitely reply to your comment!


BLOG READERS SURVEY
Please kindly do this survey, it will only take a little of your time! :)

22 May 2012

School Time Around The World

Well, I guess every school in the same country has different school time. It depends on school's policy.
In Indonesia , especially in Jakarta most of us start school at 6.30 AM ( yeah so earlyyy in the morning) but many school still start at 7 AM ( other provinces in Indonesia )
International schools usually start at 7.30- 8 AM. 
The end of the school is variety too.  My school finishes at 2.10 PM. As I see the state school usually go home at 1 - 2 PM. But at the moment we have extra lessons / activity so we stay at school until 3-3.30 PM. I conclude the school time of Indonesia is 6.30 - 7 AM - 1 - 3 PM.

That's Indonesia. How about the rest of the world???

France
8.30 AM - 4 PM

USA
7.30-9 AM - 3 - 3.30 PM

UK
8- 9 AM - 4 PM

Guatemala 
7. 45 - 12.50 PM

Greece
 8 AM - 2 PM

Argentina
7 - 7.45 AM - 1-2 PM

Australia
9 AM - 3.30 PM

South Korea
7.30-8AM - 3 PM

Kenya
7 AM - 4-5.30 PM

Japan
8 AM - 3-3.30 PM

Canada
8 AM - 3 PM

Russia
8.30 AM - 2.30 PM

New Zealand 
8.30- 9 AM - 3 PM

Israel
7-8 AM - 1-3 PM

Egypt
8 AM - 3 PM 
Fact : Egyptians go to school from Sunday - Thursday! Weekends are Friday & Saturday! :O

Brazil
7 AM - 3 PM

Ireland
9 AM - 4 PM

South Africa
7.30 AM - 2.30 PM

Mexico
7 AM - 2 PM

Malaysia
7.30 AM - 2.30 PM

Pakistan
9 AM - 3 PM

Costa Rica
7 AM - 1 PM-4 PM

China
7 AM - 5- 7 PM ( SERIOUSLY???) 

Sweden
8 AM - 3.30 PM

UAE
8 AM - 3. 15 PM
Fact : Like Egypt , they go to school from Sunday to Thursday x_x


It seems like Indonesia is one of the country who starts school earlier than other countries!
I guess most of schools time is 8 AM - 3 PM ....

And by the way I still can't believe in China school ends at 5 PM!!! and Egypt & UAE schools open on Sunday??? Weird..........


Hope this increase your knowledge :))

With Love
Natasha

13 May 2012

Harry Love Story

Also this!!! 
And once again, not a fan of Harry Styles =D
Also made this for my friend :)

Aku melangkahkan kakiku masuk ke kereta London Underground.
Hari ini rabu , termasuk cukuup padat. Padahal ini jam 2 siang. Anak-anak masih sekolah dan orang-orang pun masih bekerja.
Aku sengaja berdiri di samping pintu , tempat favoritku.
Sejak tadi aku merasakan pandangan aneh dari seorang cowok jangkung yang berdiri tepat disampingku ini.
Aku curiga ia copet atau semacamnya karena ia menutupi wajahnya sedaritadi.
Aku yang protektif dengan barang"ku segera mendekap tasku erat".
Ia semakin menatapku tajam seperti ingin memakanku , dan aku juga semakin takut dibuatnya.
Meski sudah beberapa bulan tinggal disini, aku belum terlalu berani dengan orang" lokal.
Temanku, Daphne pun imigran dari Amerika. Jadi kami sama" orrang baru disini.
Saat kereta berhenti di stasiun Carnaby Street , aku langsung keluar cepat" menghindari cowok itu.
Sayangnya, yang kutakutkan terjadi. Ia menyentuh bahuku.
Aku ingin berteriak memanggil siapapun sebelum tangan cowok itu yang besar mendarrat di mulutku.
Ia membuka kacamata nya , dan aku rasanya mau pingsan melihat Harry Styles dari One Direction salah satu alasan bagiku untuk kuliah disini berdiri di depanku , membekap mulutku.
Aku pastilah berhalusi nasi.
"Don't scream" katanya dengan suara serak seperti ciri khasnya.
Aku mengangguk. Harry kemudian melepas tangannya dari mulutku dan memakai lagi kacamatanya.
"Why you.... did it to me?"
"I need your help" ujarnya.
"What help?" tanyaku bingung. Seorang pop star macam Harry Styles meminta bantuan kepadaku itu agak aneh.
Harry mengajakku jalan keluar dari stasiun dan ke tempat yang lebih sepi lagi.
Meskipun aku dengan idolaku, aku tetap takut berada di tempat sepi begini. Ia tak bermaksud macam" kan denganku??
"Hide me. I'm escape from the practice routine. My manager calls me for many times and he said he'll call the police"
Aku terkesiap mendengar penjelasan Harold.

***

"What do you mean with escape? Why? It just a practice routine"
Harry menggeleng "Well, my manager plans duet with a random fan. And the winner is used to be a girl in my school who likes me SO MUCH . And she freaking me out"
Aku tertawa. Benar" tertawa mendengar penjelasan Harry yang lucu. Maksudku aku kira ia cowok yang cuek, tapi ternyata aslinya ia panik dan well, tak bertanggung jawab.
Harry tampaknya agak tersinggung aku tertawa , wajahnya mengeras "Do you wanna help me or not?"
"Okay, sorry I just can't believe you did it" kataku jujur.
Harry mengulurkan tangannya yang besar itu "Harold"
"I know. I'm Jennifer" Aku balas mengulurkan tanganku.
Harry menggaruk-garuk kepalanya , rambut keritingnya itu pun bergoyang.
Dari dulu aku ingin sekali memegang rambutnya.
"Harold, I willing to help you whatever it is but on one condition"
"What?"
"Can I touch your hair?" tanyaku sambil nyengir.
Harry memasang ekspresi bingung tapi kemudian menyodorkan rambutnya kepadaku.
Aku dengan semangat memainkan rambut Harry. Rasanya geli dan menggelitik tangan.
"I love your hair. Keep it" kataku berpesan.
"I will if you can hide me until my manager fired that girl"
"Okay! I'm heading to a cafe I've appointment with my friend there you wanna join us?"
"That's a bad idea. How about hiding in the park?"
"Uhmmmm, okay"
Dan hari itu, aku berjalan berdua dengan idolaku ke taman pula. Apa ini mimpi??

***

"So, what kind of music do you listen? Jazz? You look like ballerina" kata Harry sambil memakan es krimnya.
Aku yang sedang menyesap esku penuh nikmat tersedak mendengar harry kira aku ini ballerina. Yang benar saja.
"I like your music. Wait not like, I LOVE your music. I'm like your biggest fan..........."
Harry menjauh sedikit dariku "but you won't kidnap me or do something insane , right?"
"No, I won't. Honestly I imagine if someday I'll meet you I'll act crazy but the truth is I'm fine and totally calm!"
Harry menyunggingkan senyum kepadaku. "Let me take a picture with you"
Aku melotot kaget namun menurut dirinya. Ku keluarkan ponselku dan memencet tombol kamera.
"Here"
Harry tersenyum jail , membuatku tak kuasa untuk tak tersenyum juga.
Ia merangkulku ke bahunya , baru kemudian menjepretnya.
"Good" Ia melihat hasil fotonya , kemudian melihatiku.
"Glad we both have dimples" katanya memegang lesung pipitku.
Aku tersipu malu. Karena ia , aku memperhatikan lesung pipitku. Karena ia , aku bangga aku juga punya lesung pipit.
"Eh, is that Louis?" tanyaku menunjuk sosok Louis yang kukenal baik. Selain Harry , aku kebetulan juga menyukai Louis.
Aku tak kaget jika Louis bisa disini mencari Harry. Mereka bukannya sudah seperti pasangan  homoseksual?
"Don't look at him. I'm afraid he's just distraction. Despite I like him"
"Okay"
Untungnya Louis tidak melihat kearah kami. Ia ngeloyor pergi keluar dari taman begitu saja.
"Uh! I think Louis finding me because he wanna say that the girl is fired. So now I'm clear!" Harry tampak ceria membaca SMS nya.
"Okay"
Dalam hati aku sangatttt kecewa , sebentar lagi akan ditinggal Harry ...
Harry seolah dapat membaca pikiranku mengatakan sesuatu padaku.
"By the way , I like your shoes. And what's your twitter name , Jen?"
Aku melongo sebentar kemudian memberikan nama twitterku padanya.
"This is my present for you cause you've helped me"
Ia tampak asyik memainkan blackberry nya kemudian menunjukkan
sesuatu padaku "Here" Ia menunjukkan layar blackberrynya menunjukkan ia mem-FOLLOW ku!!!
Aku mengangguk berterima kasih.
"Well, I guess... I should go now. Thanks for accompany me. See you later" katanya tersenyum padaku.

***

Daphne dapat kupastikan marah besar kepadaku. Ia menunggu setidaknya 3 jam hanya untukku. Sebagai gantinya ia memaksaku mentraktirnya.
Aku menyerah karena gadis Amerika ini jika sudah marah akan terlihat menyeramkan sekali.
Daphne tampak puas ia tak perlu mengeluarkan uang sepeserpun untuk makan.
"Eh, do you want to know whom I just met with?"
"Who? Richard?" godanya.
Richard adalah cowok Pakistan yang menyukaiku. Sebenarnya ia cukup ganteng tapi sayangnya ia punya banyak tattoo yang membuatku il-feel setengah mati.
"Harry Styles"ujarku enteng.
Daphne menunjukkan muka tak percaya "Serious? Like Harry from 1D?"
"Yeah! You didn't believe it right? So do I! I must be dreaming"
"Do you smoke weed?"
"Daphne! There's no way I'll touch cigarette, you know"
"Okay , okay. What he wants from u?"
"Hhmm, it's pretty silly actually. He wants me to hide him because all of the members and crews are looking for him in city"jelasku.
"But the good part is you are followed by HARRY STYLES!!! ARGGH" ia mulai berteriak kegirangan.
Aku menyuruhnya untuk tidak membuat keributan karena beberapa orang mulai memandangi kami keberisikan.
" Yeah , I hope he will notice me......... You know give thanks or whatever"
"Oh how I wish harry tweets me...." katanya sambil menyanyi I wish.
Aku dan Daphne sama" tertawa.
Yeah, I wish it will happen ...

***

- Harry's POV

"Harry! do you think escaped is funny? You worry everyone" teriak Paul, sang manajer kepada Harry.
"Sorry. Next time if you want to hire somebody to duet with us, talk to us first" erangku.
"Naomi is good. She cooked us some pie" kata Niall menambahkan.
Aku menatap Niall jengah.
"Shut up you, she's horrible" bantahku
"Calm down, harry. She's gone" Kali ini Liam berusaha menenangkanku.
Rupanya aku belum dapat menstabilkan emosiku. Aku membanting pintu studio masih dengan geram.


***
"I met this girl today. She's sweet and pretty nice. What do you think?"tanyaku pada Louis.
Louis mengangguk "Good enough for you. I guess"
"She ask my permission to touch my hair"
"Good"
"Should I ask her out next time?"
"Look, I know you like her. Tomorrow we are free so ask her for dinner maybe"
"Okay...."
Aku menuruti kata Louis yang bijak mengingat usianya yang sudah 20 tahun lebih.
Dengan semangat aku meng-DM Jennifer.
"Hey wanna go out tomorrow?"

***



"Daph... Am I dreaming again? HE ASKED ME OUT" erangku.
Daphne berteriak. Kami berdua menari-nari gembira seperti orang gila.
Well, hanya cewek gila yang menolak ajakkan Harry Styles!!!
"Reply it, Jenny!!!"
Aku menurut segera membalas DM dari Harry.
"Uhm, sure. Where?"
Aku menanti balasan darinya seperti orang gila sungguhan.
Tak pernah rasanya aku sesemangat ini dalam hidupku.
Tak berapa lama kemudian , ia membalas DM ku lagi.
"Wait me tomorrow in front of harrods @ 7 PM. I'll pick up u :) dress nicely , jen. ♥ "
Tanpa disuruh pun tentu aku akan dandan Harold Edward Styles

***
Aku sudah menunggu entah berapa jam di depan Harrods seperti yang dijanjikan harry kemarin.
Aku sudah sengaja berdandan secantik yang kubisa , karena jujur aku tak suka dandan.... Aku telah memakai baju terfeminim yang pernah kupakai.
Dress orange dan cardigan biru ( dua warna favorit Harry ) .....
Penantianku sia-sia. Well, tak perlu banyak berharap. Harry pasti lupa ia ada janji kencan denganku. Lagipula aku siapa sih? Hanya cewek yang kebetulan bertemu dengan Harry.
Setelah jam menunjukkan pukul 10 malam ( 3 jam lewat dari janjinya) aku memutuskan untuk pulang ke apartemenku.
Meski itu Harry One Direction pun aku juga punya batas kesabaran menunggu. Bagaimana pun aku tak ingin dipermainkan cowok meskipun itu Harry Styles sekalipun.

***

Harry's POV

Sialan. Bagaimana bisa aku lupa punya janji dengan Jennifer???
Aku sudah ingat jelas pagi tadi akan membelikannya bunga untuk kencan nanti malam.
Sayangnya , semua rencanaku mendadak terlupakan begitu saja ketika Paul menyuruhku datang ke studio. Padahal ia sudah bilang hari ini semuanya libur. Karena aku salah satu vokalis utama , aku butuh rekaman lebih banyak dibanding yang lain.
Karena terlalu asyik dengan segala hal tentang rekaman, aku tak sadar hari sudah malam. Kelewat malam bahkan.
Ketika sadar sekarang sudah menunjukkan hampir pukul 10 , aku minta izin pulang.
Aku berharaapp Jennifer masih disana. Bodohnya aku tidak menanyakan nomor ponselnya.
Harapanku pupus sudah ketika melihat cewek yang kutaksir itu berjalan pergi dari Harrods , naik ke salah satu taksi...
Aku agak tersentuh mellihat dandannya ... Dress orange dan cardigan biru... Oh betapa bodohnya aku menyia-nyiakan gadis sepertinya!
Aku membanting setir mobilku geram. Sebagai ganti kekesalanku, aku membelokkan mobilku ke salah satu pub...

***
"I felt like a dumb girl you know! Waiting him for 3 hours! I know he is a popular artist , but he can't play me like that" omelku mengeluarkan segala emosiku pada Daphne.
Daphne mengelus-elus bahuku menenangkan. " Calm, Jenny. Maybe he's busy or something bad is happened"
"Yeah! But at least he can messages me telling he can't come!"
Daphne tak banyak berkomentar. Ia hanya duduk diam mendengarku menangisi cowok idolaku sepanjang masa....

***
"Jennifer I'm really sorry I can't come. I was call by studio to record my next album. Hope you understand"
"Jenny, I know u mad with me. Please forgive me :( "
"I really didn't meant to hurt you okay??? Please forgive me Jennifer Gordon"
"Okay that's it. I will find ur apartment!"

Aku tak merespon satu pun DM dari Harry. Aku masih sakit hati. Mungkin ia jujur mengatakan ia tak bisa datang karena rekaman, tapi ah sudahlah.
Perasaanku sedang sensitif. Dan aku sudah membulatkan hatiku aku tak akan jatuh cinta pada Harry. Biarkan ia jadi idolaku saja, tak perlu berharap banyak. Biarkan ia dengan Caroline itu saja lagi....

@jennygordon6688 : I don't care :)

***

Harry Styles gila. Kukira dia hanya mengancam akan mencari dimana aku tinggal.
Aku tak pernah menyebut dimana tempat tinggalku atau dimana aku kuliah.
Dia bisa TAU aku tinggal dimana!!!
Mungkin ia melihatku masuk dari stasiun Cleveland dan mungkin ia menyimpulkan aku tinggal disana.
Mau tau apa yang terjadi ketika aku membuka pintu apartemenku?
Dengan baju tanpa lengan dan celana pendek , aku berhadapan dengan lima cowok idolaku itu.
Dan apa yang terjadi selanjutnya?
Harry menyanyikan lagu favoritku Moments. Oh yeah dengan masing" menyanyikan bagiannya.

Aku terenyah ketika Harry menyanyikan bagian " If we could only turn back time" itu maksudnya kencan kami yang gagal itu.

Dan apa yang terjadi ketika mereka berlima ( suara Harry paling kencang) saat bagian " I'll find the words to say before you leave me today" ? Aku menangis.

Pada saat mereka selesai menyanyikan lagu itu, Harry memelukku . Dan membisikkan kata yang ingin kudengar selama hidupku ( lebih tepatnya yang tak pernah ingin kuharapkan )
"I ♥ you Jen, for serious"
Kata siapa menjadi pacar idolamu hanya mimpi?

The End

Zayn Love Story

Directioner! I give you a love story :)
Hope you like this!!!

PS : Not a fan of Zayn , I made this for my friend :)

Dengan konsentrasi tinggi , aku berusaha keluar dari pub. Tapi rupanya kepalaku terlalu pening dan kakiku terlalu lunglai untuk diajak bekerja sama.
Alhasil dalam sekali langkah saja, badanku terjatuh.
Tunggu, aku tidak merasakan dinginnya lantai pub di malam hari. Sebaliknya , justru aku merasakan badan hangat seseorang.
Aku melihat orang yang menangkap badanku itu… oh , pasti aku mabuk berat karena orang yang menangkapku ini cowok ganteng yang terlalu ganteng untukku si cewek biasa.
Sayangnya aku tak bisa berlama-lama melihat wajahnya sebelum pandangan mataku berubah gelap.

***
Aku mengerjapkan mataku ketika sinar matahari menerpa wajahku. Kepalaku masih terasa pusing, dan perutku mual.
Aku melihat sekeliling ruanganku yang tampak asing di mataku.
Kamarku tidak sebesar ini dan di kamar apartemenku tak ada poster-poster band tak jelas ini.
Aku terkesiap ketika pintu kamar ini dibuka , dan seorang cowok dengan rambut berantakan dan anting hitam itu menghampiriku.
Ia tersenyum lega melihatku bangun. “Oh God, I thought you’re dead” katanya memegang keningku , memastikan suhu tubuhku normal.
Aku melongo. Siapa cowok ini???
Lagipula, bagaimana bisa aku ada disini? Semalam aku… tunggu. Aku tak ingat apa yang terjadi padaku semalam.
“Where did you found me?” tanyaku.
“Pub. You drunk” katanya sambil mengambil barang bawaanku.
Aku berusaha mengingat-ingat tujuanku ke pub…. Aku bersama Dave, cowok Indonesia yang satu kampus denganku. Dan ia membelikanku sebuah minuman yang tak kutahu kandungannya. Yang pasti alkoholnya cukup tinggi sampai aku teller. Ia terus membelikanku minuman itu, dan selanjutnya yang kuingat ia membongkar tasku dan pergi meninggalkanku…
Dave brengsek.
Aku membuka tasku dan mengobrak-abrik isi tasku. Dan benar saja, dompet dan teleponku semuanya tidak ada.
“Shit” kataku mengumpat.
“What’s going on?” Cowok itu menatapku bingung.
Aku menarik nafas panjang-panjang berusaha untuk tidak meledak-ledak. “Well, I went to the pub last night with my date and I think he bought me high-alchohol drinks and when I’m drunk , he took all of my stuffs” pekikku.
Cowok itu menunjukkan ekspresi turut bersedih “You should stop date him then”
“Of course!” teriakku.
Ia tersenyum melihatku “Uhm, what’s your name by the way?”
“I’m Michelle, you?”
“Zain”
“Oh, thanks for helping me, Zain. I should go home now” kataku turun dari tempat tidurnya.
Zain tampak keberatan dengan yang kuucapkan “Wait, you said you lost all of your money , how could you back to your home?”
Aku mengumpat lagi dalam hati. Zain benar. Aku tak bisa naik underground atau taksi atau bus. Berjalan kaki? Rumahnya sepertinya jauh dari apartemenku tinggal.
Zain tersenyum ramah kepadaku “How about I drive you to your place?”
Aku terpaksa mengangguk.

***
“Thanks for everything, Zain. I really appreciate it” kataku padanya saat kami sudah sampai di depan gedung flatku.
Zain mengangkat bahu sebagai tanda tak masalah “Be careful next time , young lady” katanya tersenyum.
Aku mengangguk. Oh lama-lama ia terlihat cakep juga sambil tersenyum begitu.
Aku buru-buru menghapus dugaanku itu dan pergi naik ke apartemenku.

***
Zayn's POV

“Where have you been?” tanya Niall.
“Drive the girl last night?” kataku sambil mengambil cookies di meja.
Niall melotot “You? Driving?”
Aku menatap sewot dirinya. Aku memang belum mendapatkan SIM , tapi yah sudahlah hanya sekali ini juga aku menyetir. Demi cewek bernama Michelle itu.
Ia seperti punya magnet yang ingin membuatku dekat dengannya. Aneh memang ia bisa jatuh ditengah sibuk begini.
“Paul said we can bring our date to Music Festival” kata Liam mengingatkan.
Mendadak seberkas ide muncul dibenakku. Sebenarnya aku lelah di-gossipkan dengan banyak cewek yang bahkan tak aku lirik sama sekali.
Mungkin dengan Michelle ini ia bisa digossipkan, kali ini dengan nyata.
“You’ll bring that girl, wont you?” Niall menatapku
Aku tersenyum sambil mengangguk. “She didn’t know I’m on band”
“Shut up you. She must be cool” ujar Liam.
“That what makes her beautiful” kataku mengajak bercanda.
Kontan Niall dan Liam tertawa mendengarku.

***
“Siapa?” Aku membuka pintu apartemenku masih sambil mengingit rotiku.
Aku terkesiap melihat cowok yang kemarin membantuku itu, bisa muncul lagi di hadapanku.
“Am I disturb you?”tanya Zain
Aku menggeleng , mempersilahkan Zain masuk ke dalam apartemenku yang sederhana.
“Why you here?” tanyaku penasaran.
Zain tampak sibuk meneliti setiap furniture rumahku yang Indonesia banget. Aku sengaja mendesainnya sedemikian rupa agar tak kangen dengan negara sendiri.
“Oh yeah, I was wondering to ask you out” Zain menatapku memohon.
Aku mengerutkan keningku setengah tak percaya ia sedang mengajakku kencan. Ia harusnya il-feel melihatku mabuk di pub dan mengumpat segala macam. Tapi ia tidak. Keren…
“That would be great. When?”
“Saturday night”
Aku mengangguk setuju. Untung saja minggu ini sedang tak ada banyak tugas kuliah. Bisa-bisa aku batal kencan dengan cowok ini.
“Uhm, are you busy today?”
Aku melihat jam di dinding. 1 siang. Kelasku jam 3 hingga jam 5… apa itu bisa dibilang sibuk?
I’ve class at 3 until 5” jawabku.
Zain tersenyum senang “Do you want go to the park , tonight?”
Ia pastilah penyihir. Ia pasti membacakan mantra yang membuatku tunduk dengannya. Apa yang bisa kulakukan selain mengangguk mengiyakan?

***
“I’m actually live in Indonesia. Do you know where is it?” tukasku di sela-sela kami berjalan menyusuri taman di malam hair.
Zain mengangguk “I ever went to there, once”
“How about you? You look like from middle east or somewhere”
Aku tidak bohong. Muka Zain ini seperti campuran arab atau sebangsanya. Tapi justru itulah yang membuat ia ganteng.
Ia mendengus geli “Pakistan-British”
“Oh… I see”
Kami berdua memutuskan untuk duduk di salah satu kursi taman  di bawah pohon rindang yang sejuk.
Aku merapatkan sedikit jaketku karena udara malam London di musim semi tidak terlalu baik.
Zain yang kulihat kemudian mengeluarkan sebungkus rokok dari saku jaket vasity nya yang keren. Ia mulai menyalakan rokoknya dan menghisapnya.
Aku mulai terbatuk-batuk dengan asap rokok Zayn “”No offense but can you please stop smoking? I have asthma” kataku mulai meringis kesakitan.
“Ops sorry” Ia menyesap rokoknya sekali kemudian mematikannya.
“Thankyou” kataku merasa tak enak dengan kondisiku sendiri. Karena penyakit  sialku ini  ia harus terpaksa menghentikan kebiasaannya itu.
Padahal aku bisa saja memaki orang yang merokok di hadapan orang.
“Do you like music?”tanya Zain mengalihkan pembicaraan.
Aku mengangguk antusias “Of course. I like singing”
Zain tampak senang “Sing me a song”
Aku menarik nafas mengambil ancang-ancang menyanyi… dan menyanyikannya salah satu lagu favoritku , Next To You yang dinyanyikan Chris Brown dan Justin Bieber.
“Amazing is the only word I can say right now” puji Zain.
Aku tersipu malu. “I’m just amateur. How about you? Can you sing?”
Zain berdeham sekali kemudian menyanyikan lagu Superhuman juga dinyanyikan oleh Chris Brown.
Aku mengulangi kata-katanya “Amazing is the only word I can say right now. You can be a success singer you know”
Zain mendengus mendengarnya “I can…”
***
Zain membawaku ke festival musik tahunan di London Music Fest. Dan disini banyak sekali artis-artis , dominan Inggris yang akan meramaiakan acara.
Aku membaca brosur festival itu dan melihat-lihat siapa saja yang tampil. Adele, Bobby Valentino , Christina Aguilera , Elton John , Jessie J , Leona Lewis , Maroon 5 , Natasha Bedingfiled , One Direction …
Tunggu. One Direction tampak tak asing di telingaku. Ada banyak teman-temanku yang menyukainya. Kalo tak salah ia kan bekas finalis X-Factor. 
“Zain, do you know One Direction?” tanyaku kepada Zain yang berada disampingku.
Zain menatapku lesu “Well, you know sooner or later you will know it. But.. I thin k you should know that I’m one of the performer here. I’m one of One Direction”
“Oh. Now I know why people looking at you” kataku polos.
Aku tak bisa menyalahkan diriku sendiri karena kurang gaul sampai tak sadar cowok yang jalan denganku adalah artis terkenal. Aku terlalu sibuk kuliah sepertinya sampai tidak tau siapa itu One Direction.
Yang kutau kan mereka 5 orang cowok yang digandrungi banyak cewek.
“Hhmm, I just performed one song in the end of the show. So , we can watch together”
“Okay, but are you okay with this crowd?’
“Doesn’t matter, Michelle”

Well, kami memang menonton festival musik itu dengan semangat. Tapi sejak Zain mengatakan ia adalah artis, membuatku agak… minder. Pasalnya, aku mendapat tatapan jahat dari sejumlah gadis dengan kaus one direction dan spanduk I Heart Zayn.
Saat Zain pamit kepadaku untuk segera ke backstage, aku membuka blackberry ku dan mulai melakukan riset kecil-kecilan tentang One Direction.
Ternyata namanya Zayn Malik. Ia masih 19 tahun… setahun lebih muda dariku. Ia pernah kencan dengan artis tua dan ia punya banyak tato. Ia merokok , ia pakai anting ( ia tidak memakainya selama ini ) , ia peminum dan bahkan mabuk dengan salah seorang personil lainnya, Harry Styles.
Aku menarik kesimpulan dibanding yang lain, ia adalah si ‘bad boy’ nya. Aku merasa risih sih karena aku benci cowok bad boy.
Aku berhenti membaca artikel tentang One Direction ketika mereka mulai tampil menyanyikan single terlaris mereka, What Makes You Beautiful.
Dari mereka berlima, memang sih yang paling ganteng menurutku Zayn…
Saat bagian ia solo , Zayn tak segan menatap kearahku dan tersenyum kepadaku.
Cewek-cewek yang menyukai One Direction terutama Zayn langsung mendorongku tak senang. Malah ada orang yang menarik rambutku sebal.
Pada akhirnya, festival musik itu berlangsung dengan sempurna. Tambah sempurna ketika Zain datang membawakanku sekuntum mawar merah.
Aku tersenyum mengucapkan terima kasih. Kurasa aku beruntung tak sengaja bertemu dengannya.

***
Zayn's POV

Sejak festival musik itu, aku dan Michelle resmi berpacaran. Yeah, akhirnya aku menemukan juga orang yang mau mengertiku dan tentu saja tidak munafik.
Banyak cewek yang menarik hatiku tetapi semuanya menginginkanku karena aku ini artis terkenal. Aku lelah berhadapan dengan orang seperti itu.

@jennygordon6688 : @zaynmalik poor you boy dating a fake girl

@IloveZaynM : @zaynmalik you should know that it’s clearly impossible girls will date you because your Zain , they date you because you’re Zayn J
#myopinion

@AmandaMalik : I watched ur perform @ MusicFest couple weeks ago, and saw ur arrogant girl show off that she dates you! #bitch

@Laura1D_swag : You really deserve a better girl than that slut @zaynmalik if you weren’t in the band, I bravely say she will leave you!

@kissmeHarryS : @zaynmalik I guess she wants popularity =D

@BiebBTR1D_4ever : Woops! Look what I found @zaynmalik pic.twitter.com/4e912V91b

Aku menggeleng-gelengkan kepalaku melihat tweet-tweet yang masuk ke mentionku. Lelah juga diperlakukan begini. Menuding semua pacarku tidak-tidak. Tapi rasa penasaranku mengalahkan rasa kesabaranku. Aku membuka link yang dikirim salah satu fan itu dan menemukan gambar Michelle dengan seorang cowok. Oh , aku akan bilang itu rekayasa jika cowoknya macam-macam. Sayangnya aku kenal cowok itu. Ia Dave. Cowok brengsek yang membuat Michelle mabuk waktu itu.
Aku yang mudah emosi , tak memikirkan apa-apalagi selain anggapan bahwa yang dikatakan semua fans-fansku itu benar. Michelle benar memanfaatkan dirinya untuk menjadi terkenal mendadak.
Seketika itu juga aku merasa jijik dengannya…

***
Biasanya siang hari di hari Rabu kulalui dengan bersantai di apartemen , menonton DVD atau jalan-jalan dengan Dave, teman seperjuanganku dari Indonesia. Well, yeah ia mengakui ia mencuri semua uang dan teleponku karena tak memiliki uang jajan. Tapi ia tak jadi mengambilnya dan mengembalikan semuanya kepadaku dengan keadaan utuh. Kami sempat jalan sebentar di hari Minggu. Ia mengajakku makan di sebuah restoran yang sangat enak sekali.
Aku harus mengajak Zain kapan-kapan kesana.
Hari ini rencanaku untuk tidur seharian karena lelah sehabis ujian tengah semester batal ketika aku mendapat tamu tak terduga.
Zain berdiri di depan pintu apartemenku tampak tampan seperti biasanya dengan varsity. Aku harus memutar bola mataku sekali baru dapat menutupi kegugupanku melihat wajahnya.
Dengan ramah aku menanyakan ada apa ia kemari. Bukannya ia bilang ia sibuk rekaman album keduanya?
Zain tampak berbeda dari biasanya. Hari ini ia terlihat bad mood dan menolak bertatap mata denganku.
“I wanna talk with you” katanya ketus.
Aku mengerutkan kening. Aku benci jika seseorang mengucapkan kata itu. Pasti ada sesuatu yang tak beres terjadi.
“What? What’s going on?”
“I saw a pict of you with date asshole guy , what’s his name? Dave?”
Aku tersenyum mendengar permasalahannya “You came here , because that stupid picture? Who picture me?Crazy fans?”
Zain menggeleng “Don’t ever treat my fans like that. Maybe they were right you just want me because I’m on the band, right?”
Aku menatap tajam Zain tak percaya ia mengucapkan itu. Aku menggeleng kepadanya “No Zain. Otherwise, I like the ordinary Zain. Thanks for coming. And by the way I’m disappointed you said like that”
Saking kesalnya aku , aku sengaja membanting pintu.
Semua kenangan manis dengan Zain yang kulewati bersamanya… Saling menyuapi, piknik di pantai, makan malam berdua , cincin yang ia berikan padaku, dan semua hal baik yang pernah ia lakukan padaku … semuanya tak berarti lagi sekarang hanya karena ucapan sengitnya itu.
Tidak bisakah aku punya ending yang baik ?

***
Zayn's POV

“Talk to me” Liam menepuk kursi disampingnya , menyuruhku duduk menceritakan masalahku.
Aku sedang bingung. Aku memang merasa aku ini belum seutuhnya stabil. Buktinya dengan melihat foto Michelle dengan cowok lain saja aku sudah naik pitam. Dan sekarang setelah mendengar Michelle bicara ia kecewa denganku karena men-judge dirinya seperti itu, aku sangat menyesal dan ingin mengigit lidahku karena berkata bodoh.
“I mad with Michelle because a fan gave me a pict of her with another guy, and everything bad about her. And I feel so stupid I believe them. I mean they’re my fans , they wont lie”
Liam terkekeh mendengarku “You should love your fans but don’t influenced by them. Jealous girls are crazy , Zayn. Just like Danielle being bullied by crazy fans.
They love you because you are their idol. But Michelle… I believe she loves you as you not Zayn from One Direction”
Aku tercengang. Liam, kenapa ia selalu bijak?
Dan kenapa kebijakannya tak menular sedikit kepadaku? Aku merasa bodoh sekarang…

***
Semua panggilan dan SMS dari Zain tak ada satu pun yang kurespon. Pertama karena aku sangat kecewa dan sedih mendengar ucapannya itu. Kedua karena aku sibuk. Dan ketiga kurasa sebaiknya aku mengakhiri hubungan dengan si artis terkenal itu sebelum semuanya semakin buruk.
Aku selalu mendapatkan pesan-pesan benci dan mention yang semuanya tak enak dibaca. Bukannya aku takut ada orang yang mengancam ingin membunuhku atau segalanya, tapi aku lelah.
Saking lelahnya aku ingin sekali kembali ke Jakarta dan melupakan semuanya disini.
Bersama dengan keluarga dan orang yang memang serumpun denganku lebih baik sepertinya.

@michellelele : pengen balik ke Jakarta L Kangen semuanya!

Aku mendesah membayangkan kuliahku berakhir dan benar dapat kembali ke Jakarta…

***
Zayn’s POV

Dengan bantuan google translate aku mencoba men-translate ucapan Michelle dengan bahasanya itu.
Dan aku kaget melihat ia kangen dengan rumahnya dan ingin kembali ke rumah.
Apa ini semua gara-garaku?
Lama-lama aku lelah , semua telepon dan SMS ku tak ada satupun yang dijawabnya. Aku kan sudah minta maaf, dan tidak bisakkah ia memaafkanku sekali ini saja? Segitu bersalahkah aku sampai ia tidak meresponku sedikit pun.
Rasanya aku harus berbciara lagi dengannya.

***
Aku mengintip dari balik tirai kamarku dan mendapati Zain sedang jalan kemari. Aku berdecak kesal. Aku muak sekali melihat wajahnya.
Seperti yang kuduga ia menggedor pintu apartemenku dan meneriakkan namaku , menyuruhku membuka pintu. Tentu saja aku menolaknya.
Zain rupanya tak menyerah ia bahkan terus menggedor pintu dan bahkan mengancam akan mendobrak jika ia rasa perlu.
Aku mau tak mau menyahut , awas saja jika kau berani mendobrak. Aku tak akan bicara dengannya seumur hidupku. Seperti biaya hidupku disini kelebihan banyak saja. Untuk makan aja kadang aku harus berlapar-lapar ria demi menghemat uang jajan.
Oh iya aku lupa dia artis yang punya banyak uang.
Hujan mulai mengguyur London yang belakangan ini memang sering hujan. Dan aku lupa tangga luar apartemenku tidak ditutupi atap.
Suara Zain mulai melemah seiring terbalap dengan suara hujan yang deras. 
Aku merosot di balik pintu apartemenku jadi sedih juga Zain harus kehujanan. Bagaimana bila ia sakit???
Dari balik pintu aku mendengar ia bernyanyi salah satu lagu yang sangat cocok untuk menggambarkan situasi kami berdua. Gotta Be You 
Air mata jatuh di pipiku mendengar nada sedih dibalik nyanyiannya itu.
Setelah ia selesai bernyanyi ia mengucapkan salam perpisahan “Maybe I deserve this. You’ll never forgive me. But I was honest with you. Deep in my heart I’m really regret it. I’m sorry, Michelle…”
Dan yang kudengar selanjutnya derai suara mobil yang berangsur menghilang dari apartemenku…
Aku merasa menjadi cewek terburuk sedunia.

***
Aku menangis kencang setelah kejadian barusan. Hampir sejam waktu kupakai untuk menangis membuat mascaraku luntur.
Rupanya aku terlalu tenggelam dalam kesedihan sampai tak menyadari ada banyak missed called di blackberry-ku.
Aku melihat nomor asing meneleponku setidaknya 15 kali. Baru ingin meneleponnya, nomor itu kembali meneleponku.
Dengan suara parau aku mengangkat telepon itu “Hello?”
“Michelle! I’m Liam. Well, I had a bad news for you…”
“What?” tanyaku masih terisak.
Liam tak berbicara untuk beberapa detik. Ia menarik nafas , mendesah sebentar dan aku bisa mendengar nada kesedihannya terpancar dari kata-katanya “Zayn… he died, car accident after back home from ur flat” ujarnya.
Seluruh air mata yang kupunya rasanya tak cukup untuk meluapkan kesedihanku kali ini. Berita itu, berita itu tak mungkin benar terjadi. Ini pasti april mop atau semacamnya.
Ia…. Ia tidak boleh meninggal!
Kali ini tak ada lagi air mata yang mengalir, yang ada hanya suasana gelap seperti saat pertama kali aku bertemu dengannya.

***
Yang kuingat selanjutnya , aku berada di rumah sakit. Bersama semua anggota One Direction lainnya dan tentu saja keluarga Zain.
Mereka semua 0- terutama keluarganya menatapku penuh kebencian.
Yeah semua ini salahku karena membiarkannya menyetir di kala patah hati amat sangat. Ini semua karena aku tak mau memaafkannya.
Aku terlalu terpukul sampai tak dapat menangis setitik pun. Jika boleh memilih, aku juga ingin mati sekalian karena tak sanggup menanggung kesalahanku ini.
Untuk terakhir kalinya, aku diberi kesempatan melihat Zain. Orangtuanya sempat menolak , tapi dengan bantuan teman-teman Zain mereka akhirnya mengalah  meski tak ikhlas.
Aku masuk ke ruangan Zain dan melupakan semua emosiku disana. Aku menggoyang-goyangkan tubuh Zain berharap ia hanya bercanda. Aku berharap ia hanya mengerjaiku seperti yang sering ia lakukan padaku.
Tapi ia tidak bereaksi apapun. Dia kaku. Jantungnya tak berdenyut lagi.
Melihat orang yang kau cintai terbaring tanpa nyawa seperti itu … sangat menyakitkan. Seolah kau ingin menukar nyawamu asal ia selamat. Oh andai aku punya pilihan seperti itu. Ia…. Ia anggota band terkenal. Ia tidak boleh mati.
Dengan sisa perjuanganku membuat ia hidup lagi… aku menciumnya berharap dengan ciumanku ini ia kembali bernafas. Ia dapat kembali ke dalam pelukanku. Dan kami bisa kembali bercanda gurau lagi bukannya seperti ini.
Aku mendesah putus asa. Ini bukan cerita dongeng dimana orang mati bisa bangkit kembali karena ciuman dari orang dicintainya…
Namun di dunia nyata ada yang namanya keajaiban.
Zain membuka matanya , ia meringis kesakitan…. Tetapi setelah melihat wajahku persis di depan wajahnya , ia tersenyum “I must be in the heaven right now. I thought I’ll lose you forever, Michelle”
“No. You will not lose me again. Never”
Aku mengusap wajah Zain dan menangis di dalam pelukannya.
Hanya dengan cinta , kau bisa membuat semuanya menjadi nyata.

The End

Love
Natasha ( on vacation! )


PS : Happy Belated Birthday my lovely and the only sistah , Mellisa =D 
PPS : Give me feedback by comment this story :) Thankss!!
PPPS : Sorry for bad grammar! Not a professional english speaker 

01 May 2012

Love Quotes


  • There is no point in wishing things can be different. We cannot change the past. We can only accept the change and move forward
  • Don't find love, let love find you. That's why they call it falling in love. You don't force yourself to fall, you just fall....
  • One of the biggest mistake girls always make is falling too hard for a guy.
  • Sometimes, bad decisions make good stories!
  • Sometimes we wait for something that we're sure will never happen. But we just wait, wishing there would be a way to make it happen.
  • It's funny how people still focus too much on things that make them sad. Don't punish yourself!
  • If you love someone just because of their looks, it's not called 'love', it's called 'lust'.
  • Love is always about taking risks. It's either you're ready for a heartbreak, or giving a fake love.
  • Just because he says sweet things to you, doesn't mean you should let your guard down. Always protect your heart.
  • Whatever happens, I just hope he looks back and thinks "she must have really liked me, I should have never let her go." 
  • The stupidest mistake in life is thinking the one who hurt you most, won't hurt you again.
  • Don't go for someone who only treats you good cause they have to. Find someone who does it cause they want to.
  • Just because we dont talk doesn't mean you don't matter anymore. Its just that, I'm trying to distance myself because I know I can't have u.

By : @TheLoveStories

Selamat Galau :)

Love
Natasha

Mejik Day

Ohohoho, UN udah selesai =D *telat*

Kalo gue pribadi sih agak kelimpungan sama UN Inggris................. gue kira bakal mudah gitu loh, ternyata lumayan sulit juga.

But secara keseluruhan gue bisa semua sih :)

Ehmmmm tidak ada kejadian mejik dari hari selesai UN sampai hari minggu kemarin. Sampe gue melewati hari senin kemaren.

Aduh gue sebel, gimana bisa gue ninggalin sekolah SMP gue kalo separuh jiwa gue tertinggal??????
Maksud gue kenangan semuanya kan rasanya masih di SMP semua gitu loh.
Mungkin karena gue belum nyoba yah rasanya jadi murid SMA...... ah dasar, remaja.

Well, kemarin berhubung gue diberi kesempatan mengharumkan nama sekolah gue , gue masuk ke sekolah lagi. Padahal harusnya libur tuh.
Gue liat bambang lagi pagi-pagi ............ sungguh sesuatu yang gue duga =D

Hhhm, apalagi yah? oh iya gue lomba baca berita in english. Jurinya seremmmmmm , apalagi yang botak gede itu! Gue jadi grogi... salah dikiy deh.........

Terus, gue liat ada guru native ganteng.... aduh sayang gak ketemu lagi!!! ahh :(
Bye bye sir ganteng.

Yang gila itu sebenarnya pas gue balik lagi ke sekolah. Hohohho, Tuhan sedang baik atau jahat sih sama gue? gak sengaja gue pulang bertepatan dengan jam pulang adik-adik kelas tercinta gue...

Gak biasa dan gak enak lho ke sekolah pake baju blazer...

Yang gue tau , gue dan teman gue ini berencana keluar dari gedung sekolah karena nyerah mau menunggu guru gue buat ngembaliin ongkos taksi, eh dia keknya liat gue gitu.

Sorry yah gue gak bego, gue bisa liat gerak-gerik orang lho gini-gini. Pasti situ sengaja kan tebar pesona sama gue. Buktinya gue jalan kemana pasti dia deket gue gitu ... kan gue jadi salting. Hiks.

Sudah sih gitu doang hari mejiknya.

But meski risih, I like the way you doing it. See? It means you respect me. Hehehe , that's very enough for me.

See you tomorrow!

Natasha

PS : Gue kalah (•̀_•́)ง
PPS : Bye sir ganteng (: semoga sir ngajar di SMA ku yah!
PPS : Sampe lupa... HAPPY BELATED 1ST ANNIVERSARY DUKE & DUCHESS OF CAMBRIDGE!!! <3 Hope you guys have children ASAP :) Love you both <3