Sudah jadi sifat buruk gue sering mendadak merasa kesepian sendiri. Meski memang hidup gue sepi ~
Gue memang suka suasana yang tenang, sepi, dan damai... tapi yang namanya kodrat manusia sebagai makhluk yang harus bersosialisasi, gue gak bisa hindarin kalo teman itu segalanya bagi gue.
Gak ada teman hidup mau jadi apa?
Sering gue liat terutama di 9Gag gitu, banyak orang luar yang lebih memilih mendem di kamar maen games dan membuat dunia mereka sendiri. Gue juga kurang lebih seperti orang-orang itu kalau udah menyangkut hobi. Pasalnya, gue punya hobi yang butuh ketenangan dan kalau bisa sender. Baca... nulis... dengerin lagu...
Enak rasanya jika bisa melakukan itu setiap hari, tetapi kembali lagi kepada masalah bersosialisasi itu.
Sepi dan hampa kalau gak ngomong atau minimal chat sama temen atau keluarga kita.
Sebagai anak dari single parent, cici dengan jarak umur yang lumayan jauh (ditambah dia tidak single), teman dekat yang sudah teralihkan perhatiannya oleh cowok, dan JOMBLO... gue sering merasa kesepian.
Kadang sepi itu udah hal yang biasa bagi gue, jadi gue merasa tidak masalah sama sekali. Gue malah suka karena gue bisa konsentrasi dengan kerjaan gue.
Tapi, kadang gue juga merasa sedih karena kesepian..............
Gue tau bukan hanya gue yang kesepian di dunia ini. Banyak orang yang kesepian dan mereka melarikan diri dari kesepian itu ke hal-hal yang negatif. Ada yang pake narkoba, ada yang mabok, ada yang jadi PSK, ada yang melakukan tindakan-tindakan kriminal...
Well, sebagai seorang pelajar gue tau itu buruk. Sangat. Meski gue sangat kesepian pun, gue gak akan mau terjerumus ke hal-hal kayak gitu. Hal-hal kayak gitu hanya merugikan gue dan masa depan gue kelak yang sedang berusaha gue atur dari sekarang.
Oleh karena itu, gue berusaha sebisa mungkin melarikan diri ke hal lain. Hal yang lebih baik.
Gue memilih tenggelam dalam dunia khayalan gue (alias nulis novel). Ketika gue masuk dunia imajinasi gue itu rasanya jadi lebih menegangkan. Gue seakan bisa merasakan apa yang dirasakan setiap tokoh buatan gue. Gue seakan hidup di dalam dunia itu. Dan gue merasakan ketegangan konflik yang dialami tokoh gue itu. Bahkan gue suka merasa gue ini adalah si tokoh buatan gue itu sendiri...
Memang terdengar aneh bagi orang normal yang mampu bersosialisasi dengan baik jika melihat kebiasaan gue yang gak jauh beda ama anak kecil atau autis.
Selain lari ke dunia fiksi gue sendiri, gue juga lari ke dunia fiksi buatan orang lain (alias baca). Baca buku itu jauh lebih seru daripada nonton filmnya. Karena di buku semuanya dijelaskan secara terperinci sehingga ceritanya jauh lebih ngena. Sementara kalo di film itu memang kita gak perlu susah harus ngebayangin... tapi ceritanya pun seringnya dipotong :')
Rasanya juga sama menyenangkan ketika masuk ke dunia fantasi pengarang apalagi pengarang yang udah bestseller bukunya... kayak bener-bener nyata ceritanya.
Pelarian gue memang ke dunia khayalan gue. Gue jadi cenderung hidup di mimpi dan mungkin juga terikat disana. Sebel gue ketika gue suka bayangin yang aneh-aneh padahal di aslinya itu... udah gak mungkin terjadi. Pesimis? oh tidak. Memang harus diakui, kita boleh aja bermimpi sesuka hati kita tetapi kita tetap harus sadar ada beberapa hal yang memang tidak dapat kita raih.
Pengen jadi istri Justin Bieber? Well, itu udah sangat mustahil bagi gue. Kemungkinannya yah 1 : populasi cewek remaja di dunia. (Gue tidak berharap ngomong-ngomong jadi istri Justin Bieber.... ini hanya perumpamaan).
Sakit ketika harapan tidak sesuai dengan kenyataan. Lagi-lagi itu bukan suatu hal yang baru bagi gue.
Memang guenya sendiri yang kayaknya menjerumuskan diri ke sakit hati. Gue sendiri yang membuat diri gue putus asa....
Mungkin gue terlalu banyak berharap dan bermimpi tanpa melihat dunia nyata. Dunia yang sebenarnya gue tinggali....
Remember everytime when you feel lonely, God is still there with you :)
Love
Natasha yang kesepian
PS : Libur lebaran sebentar lagi!!! ahhh
PPS : Happy 3rd Anniversary ONE DIRECTIONNNN<3 boys="" my="" nbsp="" of="" p="" proud="">
3>
Selain lari ke dunia fiksi gue sendiri, gue juga lari ke dunia fiksi buatan orang lain (alias baca). Baca buku itu jauh lebih seru daripada nonton filmnya. Karena di buku semuanya dijelaskan secara terperinci sehingga ceritanya jauh lebih ngena. Sementara kalo di film itu memang kita gak perlu susah harus ngebayangin... tapi ceritanya pun seringnya dipotong :')
Rasanya juga sama menyenangkan ketika masuk ke dunia fantasi pengarang apalagi pengarang yang udah bestseller bukunya... kayak bener-bener nyata ceritanya.
Pelarian gue memang ke dunia khayalan gue. Gue jadi cenderung hidup di mimpi dan mungkin juga terikat disana. Sebel gue ketika gue suka bayangin yang aneh-aneh padahal di aslinya itu... udah gak mungkin terjadi. Pesimis? oh tidak. Memang harus diakui, kita boleh aja bermimpi sesuka hati kita tetapi kita tetap harus sadar ada beberapa hal yang memang tidak dapat kita raih.
Pengen jadi istri Justin Bieber? Well, itu udah sangat mustahil bagi gue. Kemungkinannya yah 1 : populasi cewek remaja di dunia. (Gue tidak berharap ngomong-ngomong jadi istri Justin Bieber.... ini hanya perumpamaan).
Sakit ketika harapan tidak sesuai dengan kenyataan. Lagi-lagi itu bukan suatu hal yang baru bagi gue.
Memang guenya sendiri yang kayaknya menjerumuskan diri ke sakit hati. Gue sendiri yang membuat diri gue putus asa....
Mungkin gue terlalu banyak berharap dan bermimpi tanpa melihat dunia nyata. Dunia yang sebenarnya gue tinggali....
Remember everytime when you feel lonely, God is still there with you :)
Love
Natasha yang kesepian
PS : Libur lebaran sebentar lagi!!! ahhh
PPS : Happy 3rd Anniversary ONE DIRECTIONNNN<3 boys="" my="" nbsp="" of="" p="" proud="">
3>