Forever young... I wanna be forever young... ~
Mungkin lagu itulah yang akan dinyanyikan oleh para orang dewasa. Bahkan anak-anak muda. Siapa yang gak ingin terus muda selamanya?
Mereka ingin sekali rasanya kembali ke masa muda mereka dimana hanya ada kesenangan tanpa beban hidup yang berarti. Well, gue gak tau seperti apa rasanya jadi dewasa tapi gue yakin rasanya berkali-kali lipat lebih berat daripada kita yang masih menginjak usia sekolah.
Jika kita sebagai anak sekolah hanya musingin PR, ulangan, tugas dan segala tetek bengek sekolah, orang dewasa terutama orang tua harus musingin yang namanya mencari uang.
Prioritas utama mereka tentu saja bekerja untuk menafkahi keluarga. Membiayai makan sekeluarga, sekolah anak-anak, kebutuhan sehari-hari dan beban lain yang tak kita ketahui , tapi suatu saat akan kita ketahui juga.
Directioners , tentu saja dong udah liat MV baru One Direction, Live While We're Young??
Disitu digambarkan anak-anak muda bersenang-senang seakan hidup ini tanpa beban.
Well, memang begitulah kenyataannya. Masa muda dikatakan sebagai masa indah tak ada beban hidup. Tapi jangan salah.
Tanpa perlu gue melakukan survei atau observasi pun gue yakin ada banyak orang dewasa yang menyesal karena mereka tidak menggunakan waktu muda mereka dengan baik alias too much have fun!
Terlambat untuk menyesal.
Karena identik dengan istilah "have fun" , anak-anak muda tidak memiliki persiapan apa-apa untuk ke depannya mereka nanti. Kita cenderung... menganggap remeh dan berpikir bahwa "toh masih lama" atau "toh mama-papa gue udah kaya" ...
Pasalnya, kita kan gak bisa melihat masa depan. Apa kalian yakin hidup kalian enak terus? pasti ada saat dimana kita dituntut harus kerja untuk memenuhi kebutuhan kita.
Percaya atau enggak, lebih mudah menanyakan cita-cita seorang kepada anak TK dibanding kepada anak SMP/ SMA.
Karena meskipun cita-cita yang disebutkan anak TK yah itu-itu aja ( such as dokter, pilot, astronot) tetapi setidaknya mereka tau mau jadi apa.
Coba anak SMP/SMA ditanya "Cita-citamu apa?" dan kita hanya bisa menjawab "Belum tau..."
Ternyata kita jauh lebih anak kecil dibanding anak TK.
Udah jadi kebiasaan mendarah daging anak remaja sering meremehkan anak kecil. Adik kelasnya yang cuma beda setahun aja pasti udah disindir abis-abisan kalo centil dikit, salah dikit , atau membuat sensasi dikit. Biasanya dengan embel-embel "Gila yah anak kelas ... zaman sekarang udah berani sama kakak kelas" atau "Gila yah anak kelas ... zaman sekarang mainnya sama cowok SMA(kalo dia SMP) / Kuliah (kalo dia SMA)" yah begitulah kita.
Dan sudah kebiasaan buruk anak remaja juga jadi sok-sok dewasa. Kita udah jadi centil bergaya kayak orang dewasa, melakukan aktivitas orang dewasa, yah pokoknya kita udah dewasa deh secara fisik.
Tapi apa bisa orang yang masih harus disuruh-suruh pas belajar itu disebut orang dewasa?
Orang dewasa itu harusnya mandiri. Kita udah gak bergantung lagi kepada orang lain dan kita lebih banyak memberi daripada menerima. Dalam arti, kita memberi contoh yang baik kepada anak-anak kecil bukan kita lagi yang diberi contoh oleh orang lain.
Apa yang kita tanam saat kita masih kecil itulah yang kelak kita beri kepada generasi selanjutnya.
Fakta ironis bahwa gak selama-lamanya kita menjadi muda. Ada di suatu masa kelak kita akan menajdi dewasa. Untuk itu, kita harus mulai belajar dari sekarang. Gue tau belajar menjadi orang dewasa itu gak enak, gue juga merasakan hal yang sama.
Ada di suatu sisi hati gue yang menolak menjadi dewasa. Gue ingin main,main, dan main terus rasanya. Gue udah capek sama yang namanya sekolah. Tapi setelah gue pikir-pikir ulang... yah inilah yang harus gue lakukan. Belajar.
Sebenarnya itulah alasan kita sekolah secara tersirat, yaitu untuk melatih kita agar terbiasa dengan banyak tugas dan tanggung jawab , disiplin , dan tidak malas.
Coba bayangkan nanti jika kita udah gede kita udah kerja tapi masih malas-malasan , pasif , maunya main game terus... gimana mau karir meningkat? gimana mau dapet gaji yang maksimal?
Di bagian sinilah yang harus kita refleksikan bersama.
Jadi, intinya teman-teman sekalian yang ngakunya masih muda-muda, mari kita mulai berubah menjadi remaja yang mau belajar agar kelak kita bisa jadi orang yang berguna bagi bangsa dan negara ini :)
Namun jangan sampai kita salah juga menanggapi hidup ini terlalu keras, terlalu mendebarkan hingga takut jadi dewasa... jadi dewasa adalah kewajiban dan fase akhir yang harus kita lewati.
Dan jangan karena kita harus belajar, kita menjadi anak muda yang stress dan tidak bahagia.
Manage your time well, balance them. When you have to study, just shut up and study! but when you have time to have fun , spend it well!
Don't blame me if you have no interesting memories while you're young.
Gue sendiri aja nyesel lho gak les Ingris yang bener dari kecil :( alhasil skill english gue terrible sekarang. Gue juga nyesel berhenti les drum... nyesel juga gak punya ketrampilan apa-apa yang bisa membuat orang tercengang.
Tetapiii gue gak pengen nyesel lagi. Gue pengen nanti gue gede , gue tersenyum puas karena gue melewati masa muda gue dengan baik. Dan sebenarnya ini lah yang akan gue kenang dari masa muda gue kelak... yaitu belajar! ;) *curcol*
Lantas bagaimana kalau kita belum tau apa cita-cita kelak? Gue agak terinspirasi dari speech Jessica di Eclipse... berikut speech-nya!
When we were five, they asked us what we wanted to be when we grew up. Our answers were things like astronaut, president, or in my case, a princess. When we were ten, they asked again. We answered rockstar, cowboy, or in my case, a gold medalist. But now that we've grown up, they want a serious answer. Well, how about this, "Who the hell knows?" This isn't the time to make hard and fast decisions, this is the time to make mistakes. Take the wrong train and get stuck somewhere. Fall in love. A lot. Major in philosophy because there is no way to make a career out of that. Change your mind and change it again, because nothing's permanent. So make as many mistakes as you can. That way, someday when they ask what we wanna be, we won't have to guess. We'll know."
That's exactly what should we do now. Make as many mistakes as you can.
Eits, dalam konteks yang benar yah. Bukan iseng nyoba hal-hal yang gak perlu dicoba ( rokok , narkoba, dll ).
Well, that's all for today!
Semoga kalian tersadar yah! ;)
xxx
"I don't want to preach you. I just want to remind all of us. 'Cause I believe I was born to encourage people, to help people and lead them so they are not going to the wrong way. " - Natasha
Mungkin lagu itulah yang akan dinyanyikan oleh para orang dewasa. Bahkan anak-anak muda. Siapa yang gak ingin terus muda selamanya?
Mereka ingin sekali rasanya kembali ke masa muda mereka dimana hanya ada kesenangan tanpa beban hidup yang berarti. Well, gue gak tau seperti apa rasanya jadi dewasa tapi gue yakin rasanya berkali-kali lipat lebih berat daripada kita yang masih menginjak usia sekolah.
Jika kita sebagai anak sekolah hanya musingin PR, ulangan, tugas dan segala tetek bengek sekolah, orang dewasa terutama orang tua harus musingin yang namanya mencari uang.
Prioritas utama mereka tentu saja bekerja untuk menafkahi keluarga. Membiayai makan sekeluarga, sekolah anak-anak, kebutuhan sehari-hari dan beban lain yang tak kita ketahui , tapi suatu saat akan kita ketahui juga.
Directioners , tentu saja dong udah liat MV baru One Direction, Live While We're Young??
Disitu digambarkan anak-anak muda bersenang-senang seakan hidup ini tanpa beban.
Well, memang begitulah kenyataannya. Masa muda dikatakan sebagai masa indah tak ada beban hidup. Tapi jangan salah.
Tanpa perlu gue melakukan survei atau observasi pun gue yakin ada banyak orang dewasa yang menyesal karena mereka tidak menggunakan waktu muda mereka dengan baik alias too much have fun!
Terlambat untuk menyesal.
Karena identik dengan istilah "have fun" , anak-anak muda tidak memiliki persiapan apa-apa untuk ke depannya mereka nanti. Kita cenderung... menganggap remeh dan berpikir bahwa "toh masih lama" atau "toh mama-papa gue udah kaya" ...
Pasalnya, kita kan gak bisa melihat masa depan. Apa kalian yakin hidup kalian enak terus? pasti ada saat dimana kita dituntut harus kerja untuk memenuhi kebutuhan kita.
Percaya atau enggak, lebih mudah menanyakan cita-cita seorang kepada anak TK dibanding kepada anak SMP/ SMA.
Karena meskipun cita-cita yang disebutkan anak TK yah itu-itu aja ( such as dokter, pilot, astronot) tetapi setidaknya mereka tau mau jadi apa.
Coba anak SMP/SMA ditanya "Cita-citamu apa?" dan kita hanya bisa menjawab "Belum tau..."
Ternyata kita jauh lebih anak kecil dibanding anak TK.
Udah jadi kebiasaan mendarah daging anak remaja sering meremehkan anak kecil. Adik kelasnya yang cuma beda setahun aja pasti udah disindir abis-abisan kalo centil dikit, salah dikit , atau membuat sensasi dikit. Biasanya dengan embel-embel "Gila yah anak kelas ... zaman sekarang udah berani sama kakak kelas" atau "Gila yah anak kelas ... zaman sekarang mainnya sama cowok SMA(kalo dia SMP) / Kuliah (kalo dia SMA)" yah begitulah kita.
Dan sudah kebiasaan buruk anak remaja juga jadi sok-sok dewasa. Kita udah jadi centil bergaya kayak orang dewasa, melakukan aktivitas orang dewasa, yah pokoknya kita udah dewasa deh secara fisik.
Tapi apa bisa orang yang masih harus disuruh-suruh pas belajar itu disebut orang dewasa?
Orang dewasa itu harusnya mandiri. Kita udah gak bergantung lagi kepada orang lain dan kita lebih banyak memberi daripada menerima. Dalam arti, kita memberi contoh yang baik kepada anak-anak kecil bukan kita lagi yang diberi contoh oleh orang lain.
Apa yang kita tanam saat kita masih kecil itulah yang kelak kita beri kepada generasi selanjutnya.
Fakta ironis bahwa gak selama-lamanya kita menjadi muda. Ada di suatu masa kelak kita akan menajdi dewasa. Untuk itu, kita harus mulai belajar dari sekarang. Gue tau belajar menjadi orang dewasa itu gak enak, gue juga merasakan hal yang sama.
Ada di suatu sisi hati gue yang menolak menjadi dewasa. Gue ingin main,main, dan main terus rasanya. Gue udah capek sama yang namanya sekolah. Tapi setelah gue pikir-pikir ulang... yah inilah yang harus gue lakukan. Belajar.
Sebenarnya itulah alasan kita sekolah secara tersirat, yaitu untuk melatih kita agar terbiasa dengan banyak tugas dan tanggung jawab , disiplin , dan tidak malas.
Coba bayangkan nanti jika kita udah gede kita udah kerja tapi masih malas-malasan , pasif , maunya main game terus... gimana mau karir meningkat? gimana mau dapet gaji yang maksimal?
Di bagian sinilah yang harus kita refleksikan bersama.
Jadi, intinya teman-teman sekalian yang ngakunya masih muda-muda, mari kita mulai berubah menjadi remaja yang mau belajar agar kelak kita bisa jadi orang yang berguna bagi bangsa dan negara ini :)
Namun jangan sampai kita salah juga menanggapi hidup ini terlalu keras, terlalu mendebarkan hingga takut jadi dewasa... jadi dewasa adalah kewajiban dan fase akhir yang harus kita lewati.
Dan jangan karena kita harus belajar, kita menjadi anak muda yang stress dan tidak bahagia.
Manage your time well, balance them. When you have to study, just shut up and study! but when you have time to have fun , spend it well!
Don't blame me if you have no interesting memories while you're young.
Gue sendiri aja nyesel lho gak les Ingris yang bener dari kecil :( alhasil skill english gue terrible sekarang. Gue juga nyesel berhenti les drum... nyesel juga gak punya ketrampilan apa-apa yang bisa membuat orang tercengang.
Tetapiii gue gak pengen nyesel lagi. Gue pengen nanti gue gede , gue tersenyum puas karena gue melewati masa muda gue dengan baik. Dan sebenarnya ini lah yang akan gue kenang dari masa muda gue kelak... yaitu belajar! ;) *curcol*
Lantas bagaimana kalau kita belum tau apa cita-cita kelak? Gue agak terinspirasi dari speech Jessica di Eclipse... berikut speech-nya!
When we were five, they asked us what we wanted to be when we grew up. Our answers were things like astronaut, president, or in my case, a princess. When we were ten, they asked again. We answered rockstar, cowboy, or in my case, a gold medalist. But now that we've grown up, they want a serious answer. Well, how about this, "Who the hell knows?" This isn't the time to make hard and fast decisions, this is the time to make mistakes. Take the wrong train and get stuck somewhere. Fall in love. A lot. Major in philosophy because there is no way to make a career out of that. Change your mind and change it again, because nothing's permanent. So make as many mistakes as you can. That way, someday when they ask what we wanna be, we won't have to guess. We'll know."
That's exactly what should we do now. Make as many mistakes as you can.
Eits, dalam konteks yang benar yah. Bukan iseng nyoba hal-hal yang gak perlu dicoba ( rokok , narkoba, dll ).
Well, that's all for today!
Semoga kalian tersadar yah! ;)
xxx
"I don't want to preach you. I just want to remind all of us. 'Cause I believe I was born to encourage people, to help people and lead them so they are not going to the wrong way. " - Natasha