Hey there!

I'm Natasha, the author of this blog. I'm also a psychology student who is working hard to be a novelist. I like thinking deeply mainly about life. I'm not a wise person, I'm simply just a girl who wants inspire the world through my writing.

Hope you enjoy every single of my posts.

Lots of love!
Natasha

PS : Feel free to comment on my posts, I will definitely reply to your comment!


BLOG READERS SURVEY
Please kindly do this survey, it will only take a little of your time! :)

09 June 2011

Bertumbuhlah Sesuai Zaman

Sebagai remaja pada umumnya,kita dikenal sedang masa pubertas. Masa bertumbuh.
Gak hanya pertumbuhan fisik, tapi juga psikologis kita.
Kita sering banget dibilang labil. Labil sendiri menurut gue adalah dimana emosi kita masih naik-turun ( belum stabil), pikiran kita masih belum menentu, mudah berpaling ke yang lain, dan suka mencoba hal-hal yang baru tanpa memikirkan akibatnya kelak.

Remaja yang labil itu wajar. Gue sendiri juga manusia labil. Hanya gue punya pemikiran sendiri mengenai bertumbuh. Gue liat temen-temen gue mereka gimana yah? Gue liat mereka terlalu labil. 
Gue tau seumuran gue ini lagi seneng-senengnya jatuh cinta dengan seseorang. Dengan cewek/cowok idolanya. Cinta itu seakan membuat pikiran kita gila dan dia kayak udah segala-galannyaaaaa.
Membayangkan dia jadi suami/istri kita kelak,kita janji buat cinta untuk selama-lamanya, dan kita menerima setiap kekurangan-kelebihannya. Gue bilang itu bukan remaja yang normal.

Masa cinta-cinta remaja itu gue bilang hanya cukup sampai yang namanya jatuh cinta. Kita tertarik dengannya karena dia cakep, karena dia pinter, karena dia keren, karena dia mengalihkan dunia kita.
Selebihnya? gue rasa remaja belum saatnya untuk "cinta" beneran. Memang ada orang yang jatuh cinta dari SMP terus pas gede kawin. Tapi itu hanya 1 dari sekiaaann juta orang. Pikiran kita aja masih suka berubah-ubah gimana bisa menentukan pasangan hidup?masih terlalu jauh kawan......

Pacaran juga bagi gue remaja seperti seumuran gue begini belum tepat untuk dibawa serius lho. Menurut gue pacaran yang bisa dibawa serius itu ketika kita udah beranjak dewasa. Dimana pikiran kita mulai tetap,emosi kita stabil, dan pacaran bukan cuma sekedar status lagi tapi memang untuk mengenal satu sama lain dengan baik. 

Gue suka bingung sendiri liat temen-temen gue setiap hari kerjaannya meratapi nasib terus. Atau istilah gaulnya sekarang galau. Gue tau mereka lagi jatuh cinta, tapi itulah yang gue bilang tadi mereka terlalu memusatkan pikiran mereka ke orang yang mereka jatuh cintai itu hingga gak ada hal lain yang lebih penting daripada si orang itu. Galau keseringan juga orang enek liatnya. Sekali-kali wajarlah tapi terlalu sering juga tidak baik.

 Gue punya contoh yang tepat banget buat kalian pahami. Jadi dulu cewek ini itu waktu masih seumuran gue yah 13 tahunan lah dia itu udah berapa kali pacaran dan pacarannya juga cuma 3 bulan-an paling lama setengah tahun. Gue bisa tebak dalam pikiran cewek ini, bagi dia kalo gak pacaran = gak gaul = gak laku. Beranjak dewasa cewek labil ini walau masih labil mulai jatuh cinta "yg sebenernya" dengan cowok yang gak Ia sangka ia akan jatuh cinta. Si cewek ini entah kenapa tersihir dengan si cowok yang biasa aja ini. Mereka yah pacaran , dan gue bisa liat jelas cewek ini pacaran cukup serius. Pacaran bagi mereka bukan lagi sms atau teleponan tiap malem sampe subuh, ngedate tiap weekend, atau sok" romantis gitu tapi pacaran itu adalah sebuah ikatan yang harus mereka jaga kalau memang mereka mau  membawa hubungan ke jenjang yang lebih tinggi.

Bertumbuh Sesuai Zaman adalah prinsip hidup gue yang baru. Gue mikir waktu gue kecil pikiran gue masih cetek banget pasti. Waktu masih balita gitu lah di otak gue hanya main. Gue inget banget dulu tiap pulang sekolah (masih zaman TK tuh) gue selalu main sama tetangga-tetangga gue , gue mulai suka cowok (ingusan) , yah pikiran gue masih cacat lah istilahnya. 

Gue mulai masuk SD alias anak-anak , pikiran gue gak hanya main tapi juga belajar dan menambah ilmu pengetahuan. Gue termasuk anak-anak yang gemar membaca. Gue suka banget sama buku sains , gue bahkan baca buku fisika kakak gue dulu+ mulai membaca novel teenlit ( yang sangat belum cocok dibaca bocah ingusan kayak gue).Gue juga mulai malu-malu gitu kalo di deket cowok. 

Beranjak agak gedean dikit (masih SD kelas 5-6 an lah) gue mulai malas membaca buku sains, kepinteran gue merosot, gue mulai jatuh cinta gila-gilaan dengan cowok yang (sekarang gue bilang) gila. Otak gue diisi oleh cowok, lagu cinta-cinta gitu, dan gue mulai menyukai nulis novel teenlit.
Gue inget banget dulu gue mikir enggak-enggak kalau lagi jatuh cinta. Membuat gue sekarang geli inget gue dulu kayak orang gila + naif + konyol. Gue jelas inget semua kekonyolan yang gue buat waktu gue suka cowok. Teriak" kayak orang kesetanan pas liat cowok yang gue suka.

Dan sekarang gue mulai masuk remaja (awal) gue yah gue merasa banget diri gue berubah pikiran. 
Waktu kelas 7 gue mungkin masih kena efek" waktu SD. Dan sekarang gue yang mau beranjak ke kelas 9 ini mulai mengubah pikiran gue agar jadi  bener. Gue well gue masih suka membaca. Genre nya aja udah berubah. ( Sebenernya gue bertumbuh kebalik waktu masih SD suka baca teenlit , pas SMP kayak gini malah gak suka ) Gue suka baca komik detektif, novel yang agak berat gitu, dan buku-buku sejarah dan politik. Kepinteran gue terperosot dengan sendirinya , dan gue mikir gue belum tepat untuk jatuh cinta. Gue mikir okelah gue suka cowok tapi yah suka aja. Gue jatuh cintanya aja gak mau apalagi pacaran,dll. Gue pikir gue belum saatnya. 

Jadi intinya teman-teman gue hanya mengingatkan kalau kita bertumbuh atau berperilaku sesuai dengan zaman kita. Maksudnya disini bukan kita lagi zaman globalisasi sementara zaman orangtua kita dulu masih jadoel , bukan gitu. Maksudnya adalah kalau kita lagi remaja yah bersikaplah seperti remaja yang benar bukan sok-sok an menjadi orang dewasa ( gak mungkin kita bisa menjadi dewasa dalam sekejap, butuh proses kawan) atau parahnya mau jadi anak kecil lagi. 

Coba pikirkan dengan baik lagi deh, gak lucu kalo seumuran kita ( baju boleh keren kayak tante-tante girang) udah mulai mencoba hal-hal yang orang dewasa lakukan. Belum pantes. Hidup remaja yang benar adalah belajar. Belajar dari kesalahan , belajar ilmu-ilmu pengetahuan agar pengetahuan kita gak dangkal pas gede, belajar menjadi orang yang baik , belajar untuk taat pada Tuhan YME , belajar untuk peduli sesama , dan berteman dengan siapapun (bukannya nyari musuh!).

Semua ada saatnya kok, kita gak dua kali menjadi remaja.....kita akan tumbuh menjadi dewasa beberapa tahun lagi.....semua butuh proses.....jadi pikirkan bai-baik ;) 

Love
Natasha

No comments:

Post a Comment