Gue lama-lama bisa jadi buntelan kelamaan dirumah begini. Kerjaan gue bangun jam 10 siang ( bahkan lebih maks jam 12 lah), makan , duduk diam di depan komputer, mandi , duduk diam di depan komputer , makan, duduk diam di depan komputer , nyemil , duduk diam di depan komputer , nonton tv, baca, tidur di tengah malam. Ah gue gak bisa ngebayangin selama sebulan kerjaan gue gini terus.
Gue pasalnya lagi pengen serius nih sama cerpen gue. Kalo bisa gue selesaian pas liburan beserta naskah gue yang lama itu. Biar gue lega, masalahnya gue kan mau naik kelas 3!!!! dimana gue harus konsentrasi dengan yang namanya belajar.
Sayangnya mengingat betapa susahnya menggarap cerpen gue yang berlatar belakang di London sementara gue hidup di Jakarta. Wikipedia, Google Map , Novel berlatar belakang London , atau Buku-buku tentang London adalah refrensi gue yang gue andalkan. Tapi selengkap-lengkapnya Wikipedia, secanggih-canggihnya Google Map gak mampu menampilkan keadaan asli London. Bagaimana cuaca disana , serame apa London sekarang , dan bagimana kehidupan orang London???? Alhasil gue hanya bisa berimajinasi yang gue anggap mungkin-mungkin aja ada di London.
Dalam menulis cerpen gue ini gue ada 3 hal gue lakukan
1) Bermimpi
Gue bermimpi berada di London, dari gambar-gambar jalan di London (plus meningat-ingat sedikit bagaimana rasanya London ketika gue pergi kesana dulu) itulah gue membayangkan bagaimana rasanya hidup di London. Gue bermimpi bagaimana sih rasanya jadi si tokoh utama? Gue mencoba menjadi si tokoh utama ini, gue berpikir dari sudut pandang si tokoh utama ini. Kira-kira apa yang bakal dilakukan si tokoh utama?
2) Menggabungkan Fakta dan Imajinasi
Tentu gue gak boleh sembarang berimajinasi ketika menggambarkan bagaimana kehidupan si tokoh utama yang ceritanya putri kerajaan. Gue tetep harus tau bagaimana kehidupan asli si keluarga kerajaan. Tapi karena gak ada seorang pun yang tau bagaimana rasanya jadi anggota kerajaan ( kecuali si anggota kerajaan itu sendiri) gue berimajinasi menjadi anggota kerajaan. Dan hasilnya lumayan masuk akal :p
3) Menambah Refrensi
Gue gak peduli deh harus mendengarkan orang Inggris ngebacot ( kalian tau sendiri bagaimana aksen orang british ) sementara bahasa inggris gue gak terlalu bagus-bagus banget. Teller memang, tapi gue butuh banget informasi dari keluarga kerajaannya sendiri. Setiap ada acara yang menyangkut" royal family gue pasti pelototin TV gue plus berusaha menangkap informasi sebanyak yang gue bisa dapatkan.
Informasi kecil sangat berarti deh beneran ;) Bahkan gue bela-belain beli novel gaje berjudul To Catch a Prince.
Sulit memang. Kadang udah dimimpiin pun susah untuk menuangkannya ke dalam butiran kata-kata. Apalagi kadang gue aja suka gak tau kata-kata formal yang ada di Kamus Besar Bahasa Indonesia. Gue udah membaca sebanyak mungkin yang berkaitan dengan London dan keluarga kerajaan, gue memang sekarang lumayan ngerti tapi kadang gue kesel pas menggambarkan jalanan di luar istana misalnya, atau bahkan harus menggambarkan dalam istana!! gue kan gak pernah masuk... dan gue gak tau gimana jalanan aslinya.
Intinya liburan gue gue habiskan untuk menulis. Titik :p
Peace
Natasha
No comments:
Post a Comment