Hey there!

I'm Natasha, the author of this blog. I'm also a psychology student who is working hard to be a novelist. I like thinking deeply mainly about life. I'm not a wise person, I'm simply just a girl who wants inspire the world through my writing.

Hope you enjoy every single of my posts.

Lots of love!
Natasha

PS : Feel free to comment on my posts, I will definitely reply to your comment!


BLOG READERS SURVEY
Please kindly do this survey, it will only take a little of your time! :)

02 May 2014

Love Lesson

Sebagai seorang cewek, kita dalam posisi yang serba salah dalam sebuah hubungan. Well, let me tell you boys... yang membuat cewek sedih itu adalah ketika ia tahu bahwa cowok yang ia suka gak bisa jadi pacarnya.
Apa alasannya? Pasti yang terlintas dalam benak kalian adalah karena si cewek kurang menarik, si cewek kurang populer, atau si cewek pokoknya gak pantas mendapatkan si cowok. Tapi bukan hanya itu saja alasannya. Itu hanya beberapa faktor pendukung (yang seringkali memang jadi pertimbangan para cowok dalam memilih gebetan). Alasan sebenarnya adalah karena cewek hanya bisa menunggu kepastian dari si cowok. Si cewek cuma bisa menunggu si cowok yang melakukan first move. Karena apa? Walau udah zamannya emansipasi wanita, tapi tetep aja cewek gak bisa berbuat banyak. Cewek cuma bisa menunggu dan berharap ada 'durian runtuh' menimpanya.
Cowok menyalahkan kita karena tidak memberi sinyal?
Well, let me tell you.
Kalo cewek yang bikin first move, kesannya kita ini agak pathetic, dan belum tentu cowok yang kita deketin itu bakal memberi respon positif. Puji syukur kalau cowok itu demen ama kita, kalo enggak? Muka mau ditaroh dimana? Yeah, gengsi adalah salah satu alasan.
Dan ini nih yang juga ditakuti cewek kalau dia nyoba "PDKT" duluan ke cowok. Cewek bakal takut di judge temen-temen cewek nya kalau dia ini cewek agresif dan kegatelan. Siapa sihhh yang mau dibilang kegatelan??

Kadang cewek (apalagi yang belum pernah pacaran) memutuskan untuk menerima si cowok bukan karena ia mau mengenal si cowok. Bukan karena ia ingin belajar mencintai si cowok. Ini alasan konyol tapi nyata. Dia menerima si cowok karena dia cuma pengen pacaran. Dia cuma pengen nyobain pacaran. Dia cuma pengen punya pacar dan bisa banggain dan ditunjukkin ke temen-temen kalo dia punya pacar. Kaget? Atau malah biasa aja?
Yeah gue bisa berpendapat gitu karena gue pernah berpikir begitu. Yeah, hampir menjadi jomblo legal membuat gue agak takut karena belum pernah pacaran. Yeah, kalian boleh mentertawakan gue karena gue ini si cewek unattractive yang gak attractive dimata cowok-cowok. Well, bukannya gue gak peduli juga sih, gue hanya menganggap kalau mungkin ini belum saatnya bagi gue. Pasti ada lah saat gue akhirnya menemukan seseorang itu. Mungkin disaat gue sudah mulai kurus. Hiks.
Yang menjadi kesalahan banyak orang adalah mereka memutuskan pacaran karena terobsesi akan berada di dalam hubungan itu bukan karena ada keinginan untuk mengenal satu sama lain lebih baik. Alasannya apa? Supaya dia dianggap laku. Supaya setidaknya dia pernah nyoba pacaran.
Dan yeah have to admit it, tujuan gue pengen pacaran itu adalah supaya gue setidaknyaaa pernah nyobain pacaran. Namun, gue berpikir begitu sebelum gue melihat teman-teman gue satu per satu sakit hati karena pacaran. Ada yang pacaran cuma karena kasihan, ada yang pacaran cuma karena dia ditaksir ama cowok ganteng, ada yang masih pacaran karena dia gak mau jadi jomblo.
Gue jadi berpikir, ngapain harus terburu-buru pacaran kalau kita gak siap? Kalau kita emang gak berminat untuk mencintai seseorang?
Seriously, jika pola pikir kalian tentang pacaran hanya sekedar coba-coba tanpa bener-bener ngerasa seneng sama dia, lebih baik jangan. Apalagi kalau dia itu menyukaimu. You'll hurt his/her heart so bad.
Berada di dalam hubungan dimana cintanya cuma sepihak itu pastinya bakal kelihatan jelas dan gak bertahan lama. Hubungan itu akan berakhir mengenaskan. Dan ujungnya apa? Hanya membuat kedua belah pihak jadi tegang dan musuhan.

And trust me, lebih baik ditolak tapi kita tahu kalau dia emang gak tertarik sama kita (Emang pastinya bakal sakiiiiitttttt banget dan susah move on) daripada dia nerima kita tapi dengan embel-embel "kasihan" atau "ya udah deh terima aja toh gue lagi jomblo ini". Well, that's the wrong concept of relationship. Coba belajar membedakan mana orang yang lebih baik dijadikan teman (walau dalam hati kita pengen banget dia jadi pacar kita) dan mana yang memang pantas menjadi lebih dari sekedar teman.

Basic Knowledge About Friend
Pertama, teman itu tidak sering ngobrol berduaan dan tertawa bersama-sama.
Kedua, teman tidak chat-an tiap malem dan menanyakan hal-hal yang bersifat pribadi...
Ketiga, kita gak mikirin teman setiap pikiran kita lagi kosong

Tapi kan kita masih muda... belum saatnya terlalu serius dalam berpacaran
Nah ini juga jadi persoalan yang lumrah dijumpai. Gue agak geli ngeliat temen gue kalo mereka pacarannya terlalu ekstrem. Misalnya, si cowok ngelarang si cewek buat jalan-jalan sama temen-temennya. Dia cuma boleh jalan-jalan sama dia atau keluarganya. Well, kayaknya gak harus sampe segitunya juga yah. Memang dia siapa? Bahkan bapak-mak gue aja bebasin gue pergi sama temen-temen.
Kalau kalian udah saling percaya satu sama lain, gak ada kata cemburu. Gak ada kata curiga. Gak ada pikiran negatif kalo dia selingkuh. Karena kalian tahu, walau mereka menghabiskan waktu bersama siapapun (mau sama cewek tercantik di sekolah/ cowok terganteng di sekolah) kalian tahu kalau dia itu sukanya ama kalian. Jadi buat apa terlalu protektif seolah kalian takutttt banget dia bakal pergi dari sisi kalian? Itu artinya kalian masih meragukan cintanya. Atau kalian sebenernya kalian bukan takut dia gak cinta kalian, tapi kalian takut kalau ada orang ketiga, dan hubungan kalian akan berakhir? Karena kalian hanya terobsesi dengan "pacarannya" bukan "orangnya".
Saran dari si jomblo ngenes ini, nikmati sajalah masa-masa remaja. Setiap orang punya gaya pacaran masing-masing, tapi tentu kita harus inget batasan-batasan. Kita harus belajar menjadi orang yang tau diri... ada beberapa hal (yang gue tidak mengerti karena gue tidak pernah merasakannya) yang perlu disepakati bersamaaaa... ada hal yang kayaknya harus diketahui tanpa dibilang.

Setiap anak muda punya tujuan hidup masing-masing. Kalau kalian pengen prioritas hidup kalian ini mencari pacar, tidak salah. Karena yeah, kita memang diciptakan untuk berpasang-pasangan, untuk kelaknya menikah , mempunyai keturunan, dan menghabiskan waktu tua bersama.
Namun, jangan menjadi anak muda yang tampak mengenaskan dan menyedihkan karena hidupnya cuma dibuat mengejar cinta. Lebih baik diisi sama hal yang positif. Yang bisa memperindah masa depan kita kelak.
Belajar kek, kembangin ketrampilan yang kita punya kek, atau aktif di Gereja mungkin. Ada banyak pilihan kok selain memusatkan pikiran ke pacaran. Jadi jangan bersedih yah sesama jones (JOmblo ngeNES), sekarang mungkin belom saatnya.


Merdeka

Salam Jomblo
Nuhtasahh

No comments:

Post a Comment