Hey there!

I'm Natasha, the author of this blog. I'm also a psychology student who is working hard to be a novelist. I like thinking deeply mainly about life. I'm not a wise person, I'm simply just a girl who wants inspire the world through my writing.

Hope you enjoy every single of my posts.

Lots of love!
Natasha

PS : Feel free to comment on my posts, I will definitely reply to your comment!


BLOG READERS SURVEY
Please kindly do this survey, it will only take a little of your time! :)

13 May 2012

Harry Love Story

Also this!!! 
And once again, not a fan of Harry Styles =D
Also made this for my friend :)

Aku melangkahkan kakiku masuk ke kereta London Underground.
Hari ini rabu , termasuk cukuup padat. Padahal ini jam 2 siang. Anak-anak masih sekolah dan orang-orang pun masih bekerja.
Aku sengaja berdiri di samping pintu , tempat favoritku.
Sejak tadi aku merasakan pandangan aneh dari seorang cowok jangkung yang berdiri tepat disampingku ini.
Aku curiga ia copet atau semacamnya karena ia menutupi wajahnya sedaritadi.
Aku yang protektif dengan barang"ku segera mendekap tasku erat".
Ia semakin menatapku tajam seperti ingin memakanku , dan aku juga semakin takut dibuatnya.
Meski sudah beberapa bulan tinggal disini, aku belum terlalu berani dengan orang" lokal.
Temanku, Daphne pun imigran dari Amerika. Jadi kami sama" orrang baru disini.
Saat kereta berhenti di stasiun Carnaby Street , aku langsung keluar cepat" menghindari cowok itu.
Sayangnya, yang kutakutkan terjadi. Ia menyentuh bahuku.
Aku ingin berteriak memanggil siapapun sebelum tangan cowok itu yang besar mendarrat di mulutku.
Ia membuka kacamata nya , dan aku rasanya mau pingsan melihat Harry Styles dari One Direction salah satu alasan bagiku untuk kuliah disini berdiri di depanku , membekap mulutku.
Aku pastilah berhalusi nasi.
"Don't scream" katanya dengan suara serak seperti ciri khasnya.
Aku mengangguk. Harry kemudian melepas tangannya dari mulutku dan memakai lagi kacamatanya.
"Why you.... did it to me?"
"I need your help" ujarnya.
"What help?" tanyaku bingung. Seorang pop star macam Harry Styles meminta bantuan kepadaku itu agak aneh.
Harry mengajakku jalan keluar dari stasiun dan ke tempat yang lebih sepi lagi.
Meskipun aku dengan idolaku, aku tetap takut berada di tempat sepi begini. Ia tak bermaksud macam" kan denganku??
"Hide me. I'm escape from the practice routine. My manager calls me for many times and he said he'll call the police"
Aku terkesiap mendengar penjelasan Harold.

***

"What do you mean with escape? Why? It just a practice routine"
Harry menggeleng "Well, my manager plans duet with a random fan. And the winner is used to be a girl in my school who likes me SO MUCH . And she freaking me out"
Aku tertawa. Benar" tertawa mendengar penjelasan Harry yang lucu. Maksudku aku kira ia cowok yang cuek, tapi ternyata aslinya ia panik dan well, tak bertanggung jawab.
Harry tampaknya agak tersinggung aku tertawa , wajahnya mengeras "Do you wanna help me or not?"
"Okay, sorry I just can't believe you did it" kataku jujur.
Harry mengulurkan tangannya yang besar itu "Harold"
"I know. I'm Jennifer" Aku balas mengulurkan tanganku.
Harry menggaruk-garuk kepalanya , rambut keritingnya itu pun bergoyang.
Dari dulu aku ingin sekali memegang rambutnya.
"Harold, I willing to help you whatever it is but on one condition"
"What?"
"Can I touch your hair?" tanyaku sambil nyengir.
Harry memasang ekspresi bingung tapi kemudian menyodorkan rambutnya kepadaku.
Aku dengan semangat memainkan rambut Harry. Rasanya geli dan menggelitik tangan.
"I love your hair. Keep it" kataku berpesan.
"I will if you can hide me until my manager fired that girl"
"Okay! I'm heading to a cafe I've appointment with my friend there you wanna join us?"
"That's a bad idea. How about hiding in the park?"
"Uhmmmm, okay"
Dan hari itu, aku berjalan berdua dengan idolaku ke taman pula. Apa ini mimpi??

***

"So, what kind of music do you listen? Jazz? You look like ballerina" kata Harry sambil memakan es krimnya.
Aku yang sedang menyesap esku penuh nikmat tersedak mendengar harry kira aku ini ballerina. Yang benar saja.
"I like your music. Wait not like, I LOVE your music. I'm like your biggest fan..........."
Harry menjauh sedikit dariku "but you won't kidnap me or do something insane , right?"
"No, I won't. Honestly I imagine if someday I'll meet you I'll act crazy but the truth is I'm fine and totally calm!"
Harry menyunggingkan senyum kepadaku. "Let me take a picture with you"
Aku melotot kaget namun menurut dirinya. Ku keluarkan ponselku dan memencet tombol kamera.
"Here"
Harry tersenyum jail , membuatku tak kuasa untuk tak tersenyum juga.
Ia merangkulku ke bahunya , baru kemudian menjepretnya.
"Good" Ia melihat hasil fotonya , kemudian melihatiku.
"Glad we both have dimples" katanya memegang lesung pipitku.
Aku tersipu malu. Karena ia , aku memperhatikan lesung pipitku. Karena ia , aku bangga aku juga punya lesung pipit.
"Eh, is that Louis?" tanyaku menunjuk sosok Louis yang kukenal baik. Selain Harry , aku kebetulan juga menyukai Louis.
Aku tak kaget jika Louis bisa disini mencari Harry. Mereka bukannya sudah seperti pasangan  homoseksual?
"Don't look at him. I'm afraid he's just distraction. Despite I like him"
"Okay"
Untungnya Louis tidak melihat kearah kami. Ia ngeloyor pergi keluar dari taman begitu saja.
"Uh! I think Louis finding me because he wanna say that the girl is fired. So now I'm clear!" Harry tampak ceria membaca SMS nya.
"Okay"
Dalam hati aku sangatttt kecewa , sebentar lagi akan ditinggal Harry ...
Harry seolah dapat membaca pikiranku mengatakan sesuatu padaku.
"By the way , I like your shoes. And what's your twitter name , Jen?"
Aku melongo sebentar kemudian memberikan nama twitterku padanya.
"This is my present for you cause you've helped me"
Ia tampak asyik memainkan blackberry nya kemudian menunjukkan
sesuatu padaku "Here" Ia menunjukkan layar blackberrynya menunjukkan ia mem-FOLLOW ku!!!
Aku mengangguk berterima kasih.
"Well, I guess... I should go now. Thanks for accompany me. See you later" katanya tersenyum padaku.

***

Daphne dapat kupastikan marah besar kepadaku. Ia menunggu setidaknya 3 jam hanya untukku. Sebagai gantinya ia memaksaku mentraktirnya.
Aku menyerah karena gadis Amerika ini jika sudah marah akan terlihat menyeramkan sekali.
Daphne tampak puas ia tak perlu mengeluarkan uang sepeserpun untuk makan.
"Eh, do you want to know whom I just met with?"
"Who? Richard?" godanya.
Richard adalah cowok Pakistan yang menyukaiku. Sebenarnya ia cukup ganteng tapi sayangnya ia punya banyak tattoo yang membuatku il-feel setengah mati.
"Harry Styles"ujarku enteng.
Daphne menunjukkan muka tak percaya "Serious? Like Harry from 1D?"
"Yeah! You didn't believe it right? So do I! I must be dreaming"
"Do you smoke weed?"
"Daphne! There's no way I'll touch cigarette, you know"
"Okay , okay. What he wants from u?"
"Hhmm, it's pretty silly actually. He wants me to hide him because all of the members and crews are looking for him in city"jelasku.
"But the good part is you are followed by HARRY STYLES!!! ARGGH" ia mulai berteriak kegirangan.
Aku menyuruhnya untuk tidak membuat keributan karena beberapa orang mulai memandangi kami keberisikan.
" Yeah , I hope he will notice me......... You know give thanks or whatever"
"Oh how I wish harry tweets me...." katanya sambil menyanyi I wish.
Aku dan Daphne sama" tertawa.
Yeah, I wish it will happen ...

***

- Harry's POV

"Harry! do you think escaped is funny? You worry everyone" teriak Paul, sang manajer kepada Harry.
"Sorry. Next time if you want to hire somebody to duet with us, talk to us first" erangku.
"Naomi is good. She cooked us some pie" kata Niall menambahkan.
Aku menatap Niall jengah.
"Shut up you, she's horrible" bantahku
"Calm down, harry. She's gone" Kali ini Liam berusaha menenangkanku.
Rupanya aku belum dapat menstabilkan emosiku. Aku membanting pintu studio masih dengan geram.


***
"I met this girl today. She's sweet and pretty nice. What do you think?"tanyaku pada Louis.
Louis mengangguk "Good enough for you. I guess"
"She ask my permission to touch my hair"
"Good"
"Should I ask her out next time?"
"Look, I know you like her. Tomorrow we are free so ask her for dinner maybe"
"Okay...."
Aku menuruti kata Louis yang bijak mengingat usianya yang sudah 20 tahun lebih.
Dengan semangat aku meng-DM Jennifer.
"Hey wanna go out tomorrow?"

***



"Daph... Am I dreaming again? HE ASKED ME OUT" erangku.
Daphne berteriak. Kami berdua menari-nari gembira seperti orang gila.
Well, hanya cewek gila yang menolak ajakkan Harry Styles!!!
"Reply it, Jenny!!!"
Aku menurut segera membalas DM dari Harry.
"Uhm, sure. Where?"
Aku menanti balasan darinya seperti orang gila sungguhan.
Tak pernah rasanya aku sesemangat ini dalam hidupku.
Tak berapa lama kemudian , ia membalas DM ku lagi.
"Wait me tomorrow in front of harrods @ 7 PM. I'll pick up u :) dress nicely , jen. ♥ "
Tanpa disuruh pun tentu aku akan dandan Harold Edward Styles

***
Aku sudah menunggu entah berapa jam di depan Harrods seperti yang dijanjikan harry kemarin.
Aku sudah sengaja berdandan secantik yang kubisa , karena jujur aku tak suka dandan.... Aku telah memakai baju terfeminim yang pernah kupakai.
Dress orange dan cardigan biru ( dua warna favorit Harry ) .....
Penantianku sia-sia. Well, tak perlu banyak berharap. Harry pasti lupa ia ada janji kencan denganku. Lagipula aku siapa sih? Hanya cewek yang kebetulan bertemu dengan Harry.
Setelah jam menunjukkan pukul 10 malam ( 3 jam lewat dari janjinya) aku memutuskan untuk pulang ke apartemenku.
Meski itu Harry One Direction pun aku juga punya batas kesabaran menunggu. Bagaimana pun aku tak ingin dipermainkan cowok meskipun itu Harry Styles sekalipun.

***

Harry's POV

Sialan. Bagaimana bisa aku lupa punya janji dengan Jennifer???
Aku sudah ingat jelas pagi tadi akan membelikannya bunga untuk kencan nanti malam.
Sayangnya , semua rencanaku mendadak terlupakan begitu saja ketika Paul menyuruhku datang ke studio. Padahal ia sudah bilang hari ini semuanya libur. Karena aku salah satu vokalis utama , aku butuh rekaman lebih banyak dibanding yang lain.
Karena terlalu asyik dengan segala hal tentang rekaman, aku tak sadar hari sudah malam. Kelewat malam bahkan.
Ketika sadar sekarang sudah menunjukkan hampir pukul 10 , aku minta izin pulang.
Aku berharaapp Jennifer masih disana. Bodohnya aku tidak menanyakan nomor ponselnya.
Harapanku pupus sudah ketika melihat cewek yang kutaksir itu berjalan pergi dari Harrods , naik ke salah satu taksi...
Aku agak tersentuh mellihat dandannya ... Dress orange dan cardigan biru... Oh betapa bodohnya aku menyia-nyiakan gadis sepertinya!
Aku membanting setir mobilku geram. Sebagai ganti kekesalanku, aku membelokkan mobilku ke salah satu pub...

***
"I felt like a dumb girl you know! Waiting him for 3 hours! I know he is a popular artist , but he can't play me like that" omelku mengeluarkan segala emosiku pada Daphne.
Daphne mengelus-elus bahuku menenangkan. " Calm, Jenny. Maybe he's busy or something bad is happened"
"Yeah! But at least he can messages me telling he can't come!"
Daphne tak banyak berkomentar. Ia hanya duduk diam mendengarku menangisi cowok idolaku sepanjang masa....

***
"Jennifer I'm really sorry I can't come. I was call by studio to record my next album. Hope you understand"
"Jenny, I know u mad with me. Please forgive me :( "
"I really didn't meant to hurt you okay??? Please forgive me Jennifer Gordon"
"Okay that's it. I will find ur apartment!"

Aku tak merespon satu pun DM dari Harry. Aku masih sakit hati. Mungkin ia jujur mengatakan ia tak bisa datang karena rekaman, tapi ah sudahlah.
Perasaanku sedang sensitif. Dan aku sudah membulatkan hatiku aku tak akan jatuh cinta pada Harry. Biarkan ia jadi idolaku saja, tak perlu berharap banyak. Biarkan ia dengan Caroline itu saja lagi....

@jennygordon6688 : I don't care :)

***

Harry Styles gila. Kukira dia hanya mengancam akan mencari dimana aku tinggal.
Aku tak pernah menyebut dimana tempat tinggalku atau dimana aku kuliah.
Dia bisa TAU aku tinggal dimana!!!
Mungkin ia melihatku masuk dari stasiun Cleveland dan mungkin ia menyimpulkan aku tinggal disana.
Mau tau apa yang terjadi ketika aku membuka pintu apartemenku?
Dengan baju tanpa lengan dan celana pendek , aku berhadapan dengan lima cowok idolaku itu.
Dan apa yang terjadi selanjutnya?
Harry menyanyikan lagu favoritku Moments. Oh yeah dengan masing" menyanyikan bagiannya.

Aku terenyah ketika Harry menyanyikan bagian " If we could only turn back time" itu maksudnya kencan kami yang gagal itu.

Dan apa yang terjadi ketika mereka berlima ( suara Harry paling kencang) saat bagian " I'll find the words to say before you leave me today" ? Aku menangis.

Pada saat mereka selesai menyanyikan lagu itu, Harry memelukku . Dan membisikkan kata yang ingin kudengar selama hidupku ( lebih tepatnya yang tak pernah ingin kuharapkan )
"I ♥ you Jen, for serious"
Kata siapa menjadi pacar idolamu hanya mimpi?

The End

No comments:

Post a Comment