Hey there!

I'm Natasha, the author of this blog. I'm also a psychology student who is working hard to be a novelist. I like thinking deeply mainly about life. I'm not a wise person, I'm simply just a girl who wants inspire the world through my writing.

Hope you enjoy every single of my posts.

Lots of love!
Natasha

PS : Feel free to comment on my posts, I will definitely reply to your comment!


BLOG READERS SURVEY
Please kindly do this survey, it will only take a little of your time! :)

02 October 2011

Nilai Sebuah KEJUJURAN

Lesson of The Day 

Bagi sebagian besar orang, berbuat jujur itu merugikan. Gak percaya?
Coba kamu jujur ketika menyontek saat ulangan. Guru yang tau bisa aja menyobek kertas ulangan dan kamu dianggap gak ikut ulangan. Dapet nilai 0.
Atau jujur sama pacar kamu selingkuh, diputusin sama pacar.

Nilai kejujuran di masa- masa sekarang sudah jarang diterapkan lagi. Ada berapa sih orang yang benar-benar jujur di ... Indonesia dulu deh.
Pemerintah Indonesia aja banyak yang korupsi, apa itu disebut menerapkan nilai kejujuran?

Sama halnya dengan gue. Gue termasuk murid yang berani nyontek. Jelas gak jujur dong. Gue lebih mengarah ke "nanya" dibanding nyontek dengan kertas atau melihat jawaban teman sebelah.
Itupun gue nanya dan gue lihat dulu jawaban temen gue. Kalau temen gue pinter tanpa gue lihat langsung jawab seperti jawaban temen gue, kalau temen gue kemampuannya sama kayak gue atau rata-rata gue lihat dulu...hhmm masuk akalkah jawaban itu?

Yang bikin gue sadar betapa sebenernya jujur itu penting adalah saat gue mendapatkan ulangan PKn , pelajaran favorit gue dari kelas 8. Gue senang gue dapet 75 mengalahkan teman-teman gue yang pintar-pintar. Setelah gue periksa lagi gue cuma benar 10 dari 25 soal. Jelas ini tidak masuk diakal. KKM PKn adalah 70.
Gue bertanya ke temen gue Jennifer "Jen, lo dapet berapa?"
"70"
"Lo salah berapa?"
Dia hanya bilang salah 8. Jelas gue tambah bingung. Jennifer yang dapet 70 aja salah 8 gimana cara gue salah 10 dapet 75? Melihat kejanggalan ini gue mencoba menghitung dapet berapakah gue sebenarnya?
Seinget gue harusnya gue cuma dapet 6an... dan itu berarti gue gak tuntas.
Jennifer yang gue ceritain bilang "Terserah hati nurani lho, tas...."
Gue berpikir.

Ada dua kemungkinan yang bisa dilakukan  :
1. Menganggap salah nilai itu kesalahan gurunya. Dan itu berarti gue sedang hoki karena mendapat nilai bagus walau sebenarnya tidak. Menyimpan kertas ulangan gue rapat-rapat dan menganggap kejadian itu tidak ada. Yang penting gue tuntas.
2. Memberi tahu guru gue bahwa ada kesalahan nilai. Mengatakan hal sebenernya dan gue batal dapet 75 dan tidak tuntas.

Sebagian orang pasti memilih no 1. Kenapa? Karena buat apa jujur ? yang penting dapet nilai bagus dan orang tua bangga dan gak dimarahin. Perkara selesai.

Namun, gue yakin orang yang memilih 1 gak tenang. Kenapa? Nilai 75 itu bukan murni punyanya. 75 itu hanya nilai fiksi. Yang gak ada.

Kejujuran itu sangattttt penting untuk ditanamkan diri anak sejak kecil. Jika dari kecil si anak udah terbiasa berbuat jujur maka sampai ia besar dan menjadi orangtua pun ia menjunjung tinggi sifat jujurnya itu. Karena sebenarnya kejujuran itu Tuhan sendiri yang akan lihat. Apa kita punya kesadaran untuk mengatakan hal yang sebenarnya dan siap menempuh konsekuensinya setelah apa yang kita perbuat?

Memang menerapkan nilai kejujuran dalam sehari-hari itu tidaklah mudah. Dan malah kayaknya berbuat baik itu susah. Selalu aja godaannya. Lagi-lagi kita harus melihat dari norma-norma agama yang diajarkan oleh agama masing-masing untuk selalu berbuat kebaikan. Dan salah satunya jujur.

Nilai kejujuran masih dianggap sepele oleh manusia. Nilai kecil yang sebenernya bernilai besar.... Nilai yang sebenarnya Tuhan inginkan untuk dimiliki setiap umat-Nya....

Jadi teman-teman mari terapkan nilai kejujuran :) Pasti rasanya lebih lega kalau berkata jujur dibanding memendam sejuta kebohongan dan pada akhirnya malah akan timbul konflik besar karena kebohongan kecil yang kita lakukan :)

LET'S BE HONEST!

ps : gue milih no 2

With Love
Natasha





No comments:

Post a Comment