Hari ini gue mengambil topik berat mengenai masalah pra-remaja.
Secara teknis usia pra remaja adalah 10-14 tahun.
Berarti usia-usia anak SD (kelas 4-6) dan SMP.
Pra-remaja adalah masa dimana kita beralih dari masa kanak-kanak menuju masa remaja.
Dalam masa pra-remaja kita pasti kenal yang namanya cinta.
Yeah,cinta cinta dan cinta.
Remaja kebanyakan senang sekali dengan namanya pacaran.
Bagi para remaja,punya pacar adalah suatu kebanggaan sendiri.Apalagi pacarnya cantik/ganteng.
Siapa sih yang gak pengen punya pacar ganteng?
Ide gue menulis ini berasal dari orang-orang yang gue yakini lagi jatuh cinta.
Gue gak tau kenapa merasa aneh dengan orang-orang itu.
Orang-orang itu terikat dalam suatu organisasi besar,dan apa mereka gak malu?
Gue liatin mereka itu kayaknya tiap hari ngomongin cowoknyaaa terus.
I love blablabla, Aduh blablabla mana yah, Kangen nih ama blablabla , gue janji bakal cinta sama lo blablabla selamanya :) , blablabla you're my everything dan lain-lain.
Gue percaya aja sih cinta itu ada,tapi menurut gue apa mereka tidak terlalu lebay?
Apa segitunya yah pengaruh punya pacar?kalo iya lebih baik gue menunggu saat yang tepat yah.
Sebenernya gue juga sedikit bingung disini.
Ada orang yang bilang (kebanyakan orangtua) bahwa kalau anak pra-remaja pacaran gak usah diseriusin,dibuat have fun aja.Tapi bagi para anak pra-remaja nya sendiri mereka mau awet dengan sang pacar,kalau bisa sampai dewasa.
Jadi sebenernya mana yang benar?
Menurut gue (pengalaman dari menulis novel) sah-sah aja sih kalian mau pacaran seberapa lama.
Tapi, jangan terlalu dibawa serius.Lo menyerahkan semua hati lo buat dia seorang,jika dia pergi lo bisa apa selain nangis dan patah hati?Guru CF gue pernah bilang, pacaran itu buat mengenal orang lain.
Punya pacar boleh banyak,tapi pasangan hidup hanya satu untuk selamanya.
Intinya, saran gue jangan menyerahkan seluruh hatimu padanya... separuh aja,dia belum tentu orang yang ditakdirkan buat lo. Kalian boleh aja pacaran udah bertahun-tahun dan dari luar kalian cocok banget, lo berdua udah kayak best couple di sekolah.Tapi belum tentu lo jatuh cinta dengannya.
Sebagian besar orang mencintai hubungannya,bukan orangnya.(Ngerti maksud gue kan :) )
Karena udah pacaran lama,lo berdua jadi tidak punya rasa cinta.Lo berdua bertahan karena lo gak mau memutuskan hubungan yang udah lama lo bangun bersama. Yang pada akhirnya gak ada lagi rasa cinta cuma saling menghargai.
Back to the topic, zaman sekarang anak seumuran gue udah pada dewasa sebelum pada umurnya.
Dalam konteks bukan sifatnya yang dewasa, tapi gaya,penampilan,dan kelakuannya.
Gaya layaknya tante-tante yang lebih cocok buat dandanan ibu-ibu PKK. penampilan yang mirip dewasa muda 20 tahunan, serta kelakuannya yang sok-sok dewasa.
Salah satunya yah pacaran ini. Tapi sifatnya? masih labil,moody,sensitif,etc.Yang jelas bukan ciri-ciri sifat orang dewasa.
Gue jujur pusing loh liat orang pacaran kayak begitu.Bukannya gue ngiri or something like that.Gue geli dan jijik ngeliat orang pacaran terlalu lebay.Gue yakin hubungan lebay kayak gitu gak bertahan lama.
Mereka palingan cuma buat aksi di depan teman-temannya biar di cap gaul.
Dibawa have fun saja teman-teman!!
Kesimpulan : Pacaran yang benar yah! Pacaran gak perlu pake sebutan sayang-sayangan,honey-honeyan,sugar-sugaran,ice tea-icetean atau sebutan manja lainnya, panggil namanya seperti biasa saja!
pacar lo bukan kucing/madu/gula/es teh kan? Pacaran yang sok mellowdramastis tidak akan bertahan lama (trust me).
Dan buat para anak pra-remaja yang membaca post ini harap introspeksi diri yah!terutama di bagian "Zaman sekarang anak seumuran gue (pra-remaja) dewasa sebelum pada umumnya" Read and Learn itu guys!!!
Buat sejuta anak pra-remaja lainnya nikmati yah masa-masa pra-remaja kalian ;)
xoxo
Natasha
Secara teknis usia pra remaja adalah 10-14 tahun.
Berarti usia-usia anak SD (kelas 4-6) dan SMP.
Pra-remaja adalah masa dimana kita beralih dari masa kanak-kanak menuju masa remaja.
Dalam masa pra-remaja kita pasti kenal yang namanya cinta.
Yeah,cinta cinta dan cinta.
Remaja kebanyakan senang sekali dengan namanya pacaran.
Bagi para remaja,punya pacar adalah suatu kebanggaan sendiri.Apalagi pacarnya cantik/ganteng.
Siapa sih yang gak pengen punya pacar ganteng?
Ide gue menulis ini berasal dari orang-orang yang gue yakini lagi jatuh cinta.
Gue gak tau kenapa merasa aneh dengan orang-orang itu.
Orang-orang itu terikat dalam suatu organisasi besar,dan apa mereka gak malu?
Gue liatin mereka itu kayaknya tiap hari ngomongin cowoknyaaa terus.
I love blablabla, Aduh blablabla mana yah, Kangen nih ama blablabla , gue janji bakal cinta sama lo blablabla selamanya :) , blablabla you're my everything dan lain-lain.
Gue percaya aja sih cinta itu ada,tapi menurut gue apa mereka tidak terlalu lebay?
Apa segitunya yah pengaruh punya pacar?kalo iya lebih baik gue menunggu saat yang tepat yah.
Sebenernya gue juga sedikit bingung disini.
Ada orang yang bilang (kebanyakan orangtua) bahwa kalau anak pra-remaja pacaran gak usah diseriusin,dibuat have fun aja.Tapi bagi para anak pra-remaja nya sendiri mereka mau awet dengan sang pacar,kalau bisa sampai dewasa.
Jadi sebenernya mana yang benar?
Menurut gue (pengalaman dari menulis novel) sah-sah aja sih kalian mau pacaran seberapa lama.
Tapi, jangan terlalu dibawa serius.Lo menyerahkan semua hati lo buat dia seorang,jika dia pergi lo bisa apa selain nangis dan patah hati?Guru CF gue pernah bilang, pacaran itu buat mengenal orang lain.
Punya pacar boleh banyak,tapi pasangan hidup hanya satu untuk selamanya.
Intinya, saran gue jangan menyerahkan seluruh hatimu padanya... separuh aja,dia belum tentu orang yang ditakdirkan buat lo. Kalian boleh aja pacaran udah bertahun-tahun dan dari luar kalian cocok banget, lo berdua udah kayak best couple di sekolah.Tapi belum tentu lo jatuh cinta dengannya.
Sebagian besar orang mencintai hubungannya,bukan orangnya.(Ngerti maksud gue kan :) )
Karena udah pacaran lama,lo berdua jadi tidak punya rasa cinta.Lo berdua bertahan karena lo gak mau memutuskan hubungan yang udah lama lo bangun bersama. Yang pada akhirnya gak ada lagi rasa cinta cuma saling menghargai.
Back to the topic, zaman sekarang anak seumuran gue udah pada dewasa sebelum pada umurnya.
Dalam konteks bukan sifatnya yang dewasa, tapi gaya,penampilan,dan kelakuannya.
Gaya layaknya tante-tante yang lebih cocok buat dandanan ibu-ibu PKK. penampilan yang mirip dewasa muda 20 tahunan, serta kelakuannya yang sok-sok dewasa.
Salah satunya yah pacaran ini. Tapi sifatnya? masih labil,moody,sensitif,etc.Yang jelas bukan ciri-ciri sifat orang dewasa.
Gue jujur pusing loh liat orang pacaran kayak begitu.Bukannya gue ngiri or something like that.Gue geli dan jijik ngeliat orang pacaran terlalu lebay.Gue yakin hubungan lebay kayak gitu gak bertahan lama.
Mereka palingan cuma buat aksi di depan teman-temannya biar di cap gaul.
Dibawa have fun saja teman-teman!!
Kesimpulan : Pacaran yang benar yah! Pacaran gak perlu pake sebutan sayang-sayangan,honey-honeyan,sugar-sugaran,ice tea-icetean atau sebutan manja lainnya, panggil namanya seperti biasa saja!
pacar lo bukan kucing/madu/gula/es teh kan? Pacaran yang sok mellowdramastis tidak akan bertahan lama (trust me).
Dan buat para anak pra-remaja yang membaca post ini harap introspeksi diri yah!terutama di bagian "Zaman sekarang anak seumuran gue (pra-remaja) dewasa sebelum pada umumnya" Read and Learn itu guys!!!
Buat sejuta anak pra-remaja lainnya nikmati yah masa-masa pra-remaja kalian ;)
xoxo
Natasha
No comments:
Post a Comment